ALO dr Petty, Sp.PK.. maaf mau bertanya di luar topik. Pasien anak 8 tahun, mengeluh demam 5 hari, terutama malam hari hingga 40℃. Dilakukan pemeriksaan...
Anak dugaan fever of unknown origin (FUO) - Patologi Klinik Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Anak dugaan fever of unknown origin (FUO) - Patologi Klinik Ask the Expert
ALO dr Petty, Sp.PK.. maaf mau bertanya di luar topik. Pasien anak 8 tahun, mengeluh demam 5 hari, terutama malam hari hingga 40℃. Dilakukan pemeriksaan hematologi (hasil terlampir), dan tes widal negatif. Pemeriksaan lab apalagi yang sebaiknya dilakukan? Pasien dirawat hingga 3 hari, dan demam belum turun juga. Terimakasih
Alo Dokter,
Terimakasih atas pertanyaannya, saya mohon ijin mencoba menjawab.
Fever of Unknown Origin (FUO) merupakan gejala klinis yang sering ditemukan pada pasien pediatrik dengan interval demam bervariasi antara 10-21 hari. Anak biasanya menunjukkan suhu tubuh >38,3C selama 10 hari tanpa sumber infeksi yang jelas. Penyebab FUO pada pasien pediatrik sangatlah luas dan beragam, meliputi infeksi, kelainan otoimun, ataupun penyebab onkologi. Diagnosis definitif dapat menjadi tantangan tersendiri, dan seringkali penyakit sudah sembuh spontan tanpa diagnosis yang jelas. Hingga saat ini belum ada pendekatan diagnostik standar untuk FUO, karena masing-masing kasus bersifat individual berdasarkan manifestasi klinis, gejala, dan faktor lingkungan.
Kasus FUO pada anak-anak tentunya memerlukan pendekatan secara komprehensif dari riwayat klinis, tumbuh kembang, riwayat bepergian, riwayat penyakit dalam keluarga, riwayat alergi, riwayat pengobatan, kecurigaan infeksi dari komunal (sekolah, playgound), pemeriksaan fisik, dst.
Beberapa pemeriksaan untuk pendekatan diagnosis FUO pada anak-anak dapat berupa pemeriksaan foto Thoraks untuk menilai keterlibatan infeksi saluran nafas, CT-scan abdomen, hematologi lengkap, CRP, NS1-antigen dan anti-dengue IgG&IgM untuk evaluasi dengue, Tubex untuk evaluasi thyphoid fever, Rapid-Malaria dan preparat apusan tebal tipis untuk konfirmasi malaria, tuberkulin test untuk evaluasi tuberkulosis, urinalisis untuk evaluasi infeksi saluran kemih, feses rutin, pungsi lumbal untuk analisis cairan otak, kultur spesimen yang dicurigai (darah, urin, sputum, feses, cairan otak, pus, dll), panel hepatitis, dan berbagai pemeriksaan lainnya yang harus dilakukan sesuai kecurigaan diagnosis banding pada pasien.
Kalau melihat hasil pemeriksaan hematologi pada pasien ini tidak ditemukan kelainan yang bermakna sehingga perlu pemeriksaan lain yang lebih spesifik untuk diagnosisnya. Semoga penjelasan saya dapat membantu.
Terimakasih
Sumber:
1. https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3849992/
2. https://clinicaltrials.gov/ct2/show/NCT04073108
3. https://www.uptodate.com/contents/fever-of-unknown-origin-in-children-evaluation#H23