Izin menambahkan dok,

Hingga saat ini baik diet rendah gluten dan laktosa untuk anak dengan spektrum autisme sifatnya individual. Artinya ada baiknya jika dilakukan tes toleransi dahulu. Jika tidak terdapat toleransi terhadap kondisi ini maka tetap hal ini tidak bermasalah.

Untuk susu sendiri dari berbagai penelitian memang tetap dianjurkan ASI. Tetapi jika tidak memungkinkan untuk diberikan ASI maka setelah mendapat hasil tes toleransi dapat dikonsultasikan pada dr. Spesialis anak (sub bagian tumbuh kembang jika ada) atau dr. Spesialis gizi (sub gizi anak jika ada).🙏

Semoga dapat membantu🙏

Alo dokter,

Teori menyebutkan suatu protein dalam dairy product dapat sebagai pencetus perilaku autism, tetapi belum ada penelitian yang mendukung mekanisme teori tersebut. Hingga saat ini belum ditemukan etiologi spesifik dari autism spectrum disorder. Susu bukan komponen utama untuk asupan gizi manusia, termasuk untuk anak. Asupan gizi anak dapat berasal dari bahan makanan alami lainnya. CMIIW

 

Alo Dok,

Pada beberapa kasus, adanya gluten dan dairy product dapat memicu/memperparah gejala autis sehingga perlu dilakukan diet bebas gluten dan kasein. Biasanya dicoba dulu diet bebas zat tsb dlm porsi kecil, sambil dilakukan observasi. Yg tak kalah penting adalah subsitusi agar tidak ada zat gizi yg kurang/hilang. Ini kasusnya autismenya ditemukan kurang dari 1 tahun ya dok? Apakah sudah pernah coba menyusui? Mgkn bisa dicoba relaktasi atau induksi laktasi jika memang anak dianjurkan diet bebas kasein dan gluten dok.

Artikel berikut cukup lengkap membahas diet pada autisme.https://saripediatri.org/index.php/sari-pediatri/article/view/908/841