Alodokter!Selamat malam docs, saya ijin share kasus, perempuan usia 25 thn datang dengna keluhan gatal di tangan dan kaki. pasien mengatakan gatal muncul...
Apakah termasuk alergi makanan? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apakah termasuk alergi makanan?
Alodokter!
Selamat malam docs, saya ijin share kasus, perempuan usia 25 thn datang dengna keluhan gatal di tangan dan kaki. pasien mengatakan gatal muncul tiap pasien makan daging babi, telur, kacang, dll. Pasien dikatakan sudah pernah melakukan tes alergi, namun tidak ditemukan hasil yang positif diantara ketiga makanan tersebut, namun keluhan gatal dan muncul lesi kulit selalu terjadi bila pasien mengonsumsi makanan tersebut. Hal ini sudah dirasakan pasien sejak kecil. Riwayt keluhan serupa dan riwayat alergi pada saudara kandung maupun orangtua disangkal.
Dari efloresensi pada tangan dan kaki, tampak ektima multipel dengan ukuran diameter sekitar 0.3-0.5 cm, tampak juga makula hiperpigmentasi bekas ektima yang mengering.
Yang ingin saya tanyakan, apakah kondisi berikut ini bisa dikategorikan alergi makanan walaupun hasil tes menunjukkan negatif dokter? Mungkinkah alergi pada kasus ini muncul karena kadarnya melebihi batas toleransi tubuh terhadap bahan tersebut?
Mohon sharingny dokter, terimakasih 🙏
Alodokter Wulan, menurut saya alergi merupakan hal yang sulit untuk diketahui secara pasti, namun bentuk terapi terbaik untuk alergi adalah dengan menjauhi makan-makanan tersebut untuk sementara waktu (beberapa bulan), ajarkan pasien untuk membuat catatan makanan yang dimakan, dan jika pasien tidak mendapat serangan, kemungkinan besar memang disebabkan oleh alergi makanan tsb. Hasil negatif tes alergi belum tentu menyingkirkan diagnosis alergi. Konsultasi dengan spesialis alergi dan imunologis dapat dijadikan pilihan untuk mendapat evaluasi yang menyeluruh. Semoga dapat membantu.
Supaya alergi tidak kambuh kembali sebaiknya pasien menghindari alergen pemicu. Namun terkadang sangat susah mengetahui dengan pasti alergen pemicu tersebut. Dan pemicu alergi sendiri bisa multifaltorial, seperti peranan stress atau adanya fokal infeksi.
Kalau pasien sudah mencurigai beberapa alergen pemicu, edukasi pasien untuk menghindari pemicu tersebut. Dalam kasus ini makanan yang sudah disebutkan diatas, beserta seluruh bentuk modifikasi dan turunannya. Misal alergi telur, harus tarak semua yang mengandung telur, termasuk roti, cake, dll.
Apabila pasien sudah menghindari makanan yang dicurigai tersebut, tapi keluhan gatal masih tetap kambuh, mungkin perlu dipikirkan penyebab lain seperti jenis makanan lainnya, debu, cuaca, atau obat-obatan.
Mungkin perlu ditelusuri kembali tes alergi yang dilakukan. Karena uji tusuk kulit (skin prick test) juga memiliki keterbatasan. Mulai dari panel alergen yang terbatas, cukitan yang kurang adekuat, juga syarat fase bebas obat apakah sudah terpenuhi saat itu. Karena hal2 tersebut juga akan mempengaruhi hasil.
Setuju dgn dr. Dinar, Sp KK ada banyak faktor yg mempengaruhi tes alergi. Selain itu, jumlah/ porsi makanan pun akan mempengaruhi munculnya tanda dan keluhan klinis. Pada kasus alergi makanan, yang paling bijak adalah eliminasi diet selama 2-6 minggu lalu lalukan oral food challenge utk memastikan faktor pencetus alergi. Jika memang terbukti jenis makanan tertentu menjadi penyebabnya maka rekomendasi terbaik adalah menghindari jenis makanan tersebut.
Berikut referensinya Dok : http://www.eaaci.org/foodallergyandanaphylaxisguidelines/Food%20Allergy%20-%20web%20version.pdf