Ijin bertanya dokPil kb darurat efektif mencegah kehamilan di 72 jam pertama setelah berhubungan.Ada juga masih efektif maksimal120 jam pertama.Kalau...
efektivitas pil kb darurat - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
efektivitas pil kb darurat
Ijin bertanya dok
Pil kb darurat efektif mencegah kehamilan di 72 jam pertama setelah berhubungan.
Ada juga masih efektif maksimal120 jam pertama.
Kalau dikonsumsi saat itu juga kira2 bisa melindungi sampai berapa lama?
Trimakasih
Alo dr. Jeffry,
Menurut WHO, penggunaan pil darurat dapat mencegah kehamilan hingga 95% jika digunakan dalam 5 hari pasca berhubungan intim. ada 2 tipe yang bisa digunakan: 1. jenis pil (misalnya dengan kandungan levonogestrel); 2. tipe copper IUD. Yang sering digunakan yang tipe pil levonogestrel setahu saya dok (1 atau 2 pil).
Levonogestrel diduga menunda perkembangan folikel bila digunakan sebelum kadar LH meningkat, jadi keefektifannya tergantung kapan digunakan Dok.
dibawah saya attach juga dok tipe kb emergency dari ACOG ya Dok, berikut dengan link WHO dan ACOG.
semoga membantu
Alo dr. Jeffry,
Menurut WHO, penggunaan pil darurat dapat mencegah kehamilan hingga 95% jika digunakan dalam 5 hari pasca berhubungan intim. ada 2 tipe yang bisa digunakan: 1. jenis pil (misalnya dengan kandungan levonogestrel); 2. tipe copper IUD. Yang sering digunakan yang tipe pil levonogestrel setahu saya dok (1 atau 2 pil).
Levonogestrel diduga menunda perkembangan folikel bila digunakan sebelum kadar LH meningkat, jadi keefektifannya tergantung kapan digunakan Dok.
dibawah saya attach juga dok tipe kb emergency dari ACOG ya Dok, berikut dengan link WHO dan ACOG.
semoga membantu
Izin sharing, pil Kondar atau kontrasepsi darurat yg mengandung levonorgestrel memang merupakan obat bebas di USA yg bisa dibeli sendiri oleh pasien tanpa resep dokter. Saya juga pernah mendiskusikan hal ini dgn guru saya. Metode pil kondar ini memang dijual secara bebas dgn anggapan bahwa pil kondar merupakan salah satu metode kontrasepsi, sama halnya dgn kebebasan pasien membeli pil KB biasa di apotik tanpa resep dokter. Dengan penjualan bebas over the counter tanpa resep dokter dan age restriction, diharapkan dapat menekan angka unwanted teenage pregnancy dan praktek aborsi di USA. Tapi untuk penggunaan di Indonesia sendiri saya belum dapat informasi mengenai penggunaan pil kondar. Mungkin ada TS lain yg bisa membantu. Terima kasih 😊
Tabel tersebut saya ambil dari ACOG dok, basisnya di USA, jadi memang regulasinya berbeda dengan di negara kita dok. Untuk di Indonesia setahu saya memang tetap harus dengan resep dokter.
Izin sharing, pil Kondar atau kontrasepsi darurat yg mengandung levonorgestrel memang merupakan obat bebas di USA yg bisa dibeli sendiri oleh pasien tanpa resep dokter. Saya juga pernah mendiskusikan hal ini dgn guru saya. Metode pil kondar ini memang dijual secara bebas dgn anggapan bahwa pil kondar merupakan salah satu metode kontrasepsi, sama halnya dgn kebebasan pasien membeli pil KB biasa di apotik tanpa resep dokter. Dengan penjualan bebas over the counter tanpa resep dokter dan age restriction, diharapkan dapat menekan angka unwanted teenage pregnancy dan praktek aborsi di USA. Tapi untuk penggunaan di Indonesia sendiri saya belum dapat informasi mengenai penggunaan pil kondar. Mungkin ada TS lain yg bisa membantu. Terima kasih 😊
Tabel tersebut saya ambil dari ACOG dok, basisnya di USA, jadi memang regulasinya berbeda dengan di negara kita dok. Untuk di Indonesia setahu saya memang tetap harus dengan resep dokter.
Alo dr. Jeffry,
Menurut WHO, penggunaan pil darurat dapat mencegah kehamilan hingga 95% jika digunakan dalam 5 hari pasca berhubungan intim. ada 2 tipe yang bisa digunakan: 1. jenis pil (misalnya dengan kandungan levonogestrel); 2. tipe copper IUD. Yang sering digunakan yang tipe pil levonogestrel setahu saya dok (1 atau 2 pil).
Levonogestrel diduga menunda perkembangan folikel bila digunakan sebelum kadar LH meningkat, jadi keefektifannya tergantung kapan digunakan Dok.
dibawah saya attach juga dok tipe kb emergency dari ACOG ya Dok, berikut dengan link WHO dan ACOG.
semoga membantu