Selamat siang docs,hendak menanyakan topik yg saya banyak ditanyai oleh user belakangan. Jadi tentang risiko trauma akustik pada bayi dan anak2.Sebnrnya...
Batasan desibel yang aman agar tidak hearing impairment pada anak - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Batasan desibel yang aman agar tidak hearing impairment pada anak
Selamat siang docs,
hendak menanyakan topik yg saya banyak ditanyai oleh user belakangan. Jadi tentang risiko trauma akustik pada bayi dan anak2.
Sebnrnya batasan desibel suara yg dianggap aman bagi bayi dan anak2 itu berapa ya? Setahu saya 85 dB ke atas sudah dianggap harmful dan mmg bs menyebabkan hearing inpairment di masa depan.
Masalahnya saya bingung aplikasi praktisnya spt kasus2 di bawah ini :
1. suara speaker tetangga depan yg sdg pesta
2. menonton di bioskop (film anak2)
3. suara alat bangunan di rumah sebelah
4. suara mengebor atau menggergaji dsbnya
Apa ada yg punya pengalaman ttg apa saja sumber suara dgn desibel yg harmful dalam kehidupan sehari2?
Terima kasih docs.
Penurunan pendengaran akibat bising dapat terjadi apabila dengan paparan yang terus menerus
Pada saat kita berbicara sehari hari, kita menggunakan frekwensi sekitar 250-4000 dengan intensitas antara 20dB-50dB (dapat dilihat pada banana speach pada gambar yg saya lampirkan)
Untuk maksimal papapran yang di sarankan tidak diatas 85 dB ,apabila terpaksa harus berada di lingkungan bising, ada waktu tertentu yang menjadi batas maximal telinga kita boleh terpapar (terdapat pada gambar yang saya lampirkan)
Semoga bermanfaat
Alo Dok,
Saya menemukan dari CDC, level dB yang disarankan untuk dewasa, anak-anak prematur dan Ibu hamil, kaau untuk usia balita dan teenager belum dapat yang spesifik, Dok, beberapa bacaan ini dapat dijadikan acuan...
https://www.cdc.gov/niosh/topics/repro/noise.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3665292/
https://www.nidcd.nih.gov/health/noise-induced-hearing-loss
Mungkin yang dapat saya tambahkan sedikit, Dok... untuk dapat meningkatkan risiko terjadinya NIHL, harus ada eksposure yang continous (berlangsung lama dan terus-menerus) dalam kebisingan lebih dari 85dB. Berbeda dengan cedera akustik/acustic trauma, yang memang diakibatkan eksposure singkat terhadap suara yang sangat keras (ledakan atau gun firing atau terekspos dengan suara mesin pesawat militer), selengkapnya dapat dibaca pada link berikut https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28994869
Untuk mencegah sendiri dapat dilakukan dengan mengubah lingkungannya, apakah mengisolasi sumber kebisingan, atau berusaha menjauhi eksposure kebisingan yang lama, atau dengan menggunakan alat-alat tertentu yang dapat mengurangi kebisingan seperti earplug.
Mungkin rekan2 yang lain dapat menambahkan, terima kasih
dr. Ranti Phussa
Nov 07, 2018 at 13:49 PMAlo Dok,
Saya menemukan dari CDC, level dB yang disarankan untuk dewasa, anak-anak prematur dan Ibu hamil, kaau untuk usia balita dan teenager belum dapat yang spesifik, Dok, beberapa bacaan ini dapat dijadikan acuan...
https://www.cdc.gov/niosh/topics/repro/noise.html
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC3665292/
https://www.nidcd.nih.gov/health/noise-induced-hearing-loss
Mungkin yang dapat saya tambahkan sedikit, Dok... untuk dapat meningkatkan risiko terjadinya NIHL, harus ada eksposure yang continous (berlangsung lama dan terus-menerus) dalam kebisingan lebih dari 85dB. Berbeda dengan cedera akustik/acustic trauma, yang memang diakibatkan eksposure singkat terhadap suara yang sangat keras (ledakan atau gun firing atau terekspos dengan suara mesin pesawat militer), selengkapnya dapat dibaca pada link berikut https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/28994869
Untuk mencegah sendiri dapat dilakukan dengan mengubah lingkungannya, apakah mengisolasi sumber kebisingan, atau berusaha menjauhi eksposure kebisingan yang lama, atau dengan menggunakan alat-alat tertentu yang dapat mengurangi kebisingan seperti earplug.
Mungkin rekan2 yang lain dapat menambahkan, terima kasih
Oh baik dok, sptnya saya tertukar td antara NIHL dgn trauma akustik, terima kasih untuk koreksi dan informasinya. Saya terbantu sekali☺.
dr. Tri Hedianto Sp.THT-KL
Selamat siang dok
Nov 07, 2018 at 13:21 PM
Penurunan pendengaran akibat bising dapat terjadi apabila dengan paparan yang terus menerus
Pada saat kita berbicara sehari hari, kita menggunakan frekwensi sekitar 250-4000 dengan intensitas antara 20dB-50dB (dapat dilihat pada banana speach pada gambar yg saya lampirkan)
Untuk maksimal papapran yang di sarankan tidak diatas 85 dB ,apabila terpaksa harus berada di lingkungan bising, ada waktu tertentu yang menjadi batas maximal telinga kita boleh terpapar (terdapat pada gambar yang saya lampirkan)
Semoga bermanfaat
Wah ini sangat praktis dan membantu sekali dokter, terima kasih banyak untuk shared pic nya ya. Saya jd ada bayangan untuk contoh pastinya. Terima kasih dok.