Saya izin share informasi jurnal yang menurut saya menarik, dan sudah saya ringkas agar lebih mudah dibaca. Penelitian prospektif dari temperatur minum teh...
Hubungan antara suhu minuman dan risiko kanker esofagus - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Hubungan antara suhu minuman dan risiko kanker esofagus
Saya izin share informasi jurnal yang menurut saya menarik, dan sudah saya ringkas agar lebih mudah dibaca.
Penelitian prospektif dari temperatur minum teh dan risiko karsinoma sel skuamous esofagus
Penelitian ini dengan populasi studi 50.045 orang, umur 40-75 tahun, di provinsi Golestan, Iran. Metode nya adalah dari orang-orang tersebut, masing-masing diberikan 2 cangkir berisi teh panas yang baru saja diseduh, 1 untuk partisipan, dan 1 lagi untuk interviewer, dengan tujuan interviewer ini mengukur suhu teh.
Ketika suhu teh mencapai 75 C, partisipan diminta untuk menyeruput teh nya. Partisipan akan menentukan apakah di suhu tersebut partisipan biasanya meminum teh, dan dicatat jika ya. Jika tidak, teh dibiarkan turun hingga mencapai 70 C, jika perlu hingga 65 C, 60 C, dan dibawah 60 C. Jadi pasien dibagi menjadi 5 kelompok, yaitu yang meminum teh pada suhu 75, 70, 65, 60, <60. Selain itu, interviewer juga menentukan jumlah dan frekuensi rata-rata teh yang diminum oleh setiap partisipan setiap harinya. Kemudian, dari 50.045 orang ini diikuti selama 10 tahun ke depan (prospektif).
Dari hasil penelitiannya, partisipan yang mengonsumsi teh 700ml atau lebih pada suhu lebih dari 60 C, memiliki hubungan risiko 90% lebih tinggi terkena ESCC (esophageal squamous cell carcinoma / karsinoma sel skuamous esofagus)
Beberapa mekanisme mungkin dapat menjelaskan mengapa mengonsumsi minuman panas dapat menyebabkan ESCC. Suhu panas menginduksi proses inflamasi, yang mungkin secara langsung dapat mempengaruhi basa DNA dan/atau meningkatkan formasi senyawa karsinogenik N-nitroso. Kemungkinan mekanisme lainnya adalah terganggunya fungsi barrier/perlindungan mukosa esofagus akibat suhu tinggi, sehingga meningkatkan paparan terhadap karsinogen intraluminal, termasuk senyawa N-nitroso dan PAH (polycylic aromatic hydrocarbons)
Kesimpulannya, partisipan yang mengonsumsi teh 700ml atau lebih pada suhu lebih dari 60 C, memiliki hubungan risiko 90% lebih tinggi terkena ESCC. Walaupun mekanisme penyebabnya masih belum jelas, dan hasil penelitian ini adalah hubungan asosiasi bukan hubungan kausal, namun belum ditemukan adanya bukti manfaat dari mengonsumsi minuman dengan suhu panas. Jadi, kurangi konsumsi minuman/makanan panas, baik itu teh, kopi, sup, gorengan, dll. A little patience won’t hurt you!
#bagi yang mau baca lebih lanjut, saya sertakan pdf nya