Izin bertanya ts, bagaimana pendapat ts mengenai intermittent fasting, apakah memang terbukti memiliki health benefit, menurunkan berat badan, meningkatkan...
Apakah Intermittent fasting benar bermanfaat - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apakah Intermittent fasting benar bermanfaat
Izin bertanya ts, bagaimana pendapat ts mengenai intermittent fasting, apakah memang terbukti memiliki health benefit, menurunkan berat badan, meningkatkan resistance insulin, dan baik untuk cardiovascular? Lalu apakah penderita dm boleh melakukan nya?
Terima kasih ts 🙏
Intermittent fasting itu terbukti efektif utk penurunan berat badan dan membakar lemak, bahkan lebih efektif dibandingkan dengan diet keto. Teknik fasting ini bahkan dahulu disebut sebagai "the key to our survival", dimana kita dilatih utk bertahan dalam kondisi terburuk sekalipun, misalnya pada masa masa kelaparan dan kesulitan pangan. Namun, utk penerapan nya sendiri, tiap tiap individu perlu berkonsultasi lebih banyak dengan ahli gizi mengenai porsi nutrisi dalam diet yg akan dibutuhkan. Dalam hal dikombinasikan dengan exercise, tentunya jangan lakukan latihan, apalgi latihan yg berat ketika memasuki periode fasting nya (16 jam), karena akan berisiko menimbulkan hipoglikemia berat, terutama penderita DM yg dalam pengobatan.
Saya sendiri sudah melakukan intermittent fasting ini dalam 1 thn yerakhir, dan hasilnya cukup memuaskan, dalam usaha penurunan berat badan dan menjadi lebih bersemangat dalam beraktivitas sehari hari nya.
Semoga bermanfaat!
Metode ini menerapkan adanya periode dimana berpuasa sehingga terjadi proses glikogenolisis dan glukoneogenesis (pada tahap panjang, di atas 16 jam).
Beragam metode dapat berupa: hanya makan dari jam 1 siang hingga jam 9 malam, puasa 2 kali seminggu.
Pada individu dengan BMI overweight dan obesitas maka terbukti mengurangi berat badan, resistensi insulin, hingga profil lipid.
Namun agar amannya maka sebelum menjalankan metode ini agar diperiksa oleh dokter SpGK utk menentukan apakah ada komorbiditas di bidang endokrin dan metabolik.
Pada kasus DM khususnya, belum ada anjuran utk menjalani ini secara rutin krn mengingat adanya risiko kendali gula darah tidak teratur.
Selengkap nya di: Intermittent fasting interventions for treatment of overweight and obesity in adults: a systematic review and meta-analysis.
Definisi inteemittent fasting sendiri berbeda-beda dok, ada yg mendefinisikan dgn alternate fasting, ada juga yg memasukkan puasa dalam konteks keagamaan sebagai intermittent fasting. Pada beberapa sumber disimpulkan bahwa intermittent fasting dapat menurunkan berat badan mencegah obesitas, menurunkan profil lipid dan kadar gula darah mempengaruhi irama sirkadian bahkan mikrobiota usus. Jika berkenan, bisa membaca sumber referensi ini yg menurut saya bahasannya cukup lengkap https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4516560/
Pada kasus DM, memang ada studi kasus perlakuan intermittent fasting sebagai terapi DM dan terbukti dapat menurunkan kadar HbA1C, BMI dan lingkar perut. Namun, seperti nya perlu dikaji per kasus per ndividu krn risiko hipoglikemia berat jika durasi puasa terlalu lama, pengaturan diet sangat jelek atau jika ditambah aktivitas/exercise berlebihan.
Referensi : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6194375/
Alodokter Andrew, intermittent fasting sudah banyak menunjukan manfaat diantaranya adalah dalam menurunkan berat badan, namun perlu dilakukan dengan benar dari segi pilihan makanan, kebutuhan cairan dan juga perlu dibarengi dengan olahraga tentunya. Namun jika memiliki kondisi kesehatan seperti Diabetes, maka perlu dipastikan gula darah terkontrol, dilakukan monitoring yang terjadwal dan perencanaan yang baik dengan konsultasi ahli gizi dan dokter/Sp.PD. semoga dapat membantu.
Definisi inteemittent fasting sendiri berbeda-beda dok, ada yg mendefinisikan dgn alternate fasting, ada juga yg memasukkan puasa dalam konteks keagamaan sebagai intermittent fasting. Pada beberapa sumber disimpulkan bahwa intermittent fasting dapat menurunkan berat badan mencegah obesitas, menurunkan profil lipid dan kadar gula darah mempengaruhi irama sirkadian bahkan mikrobiota usus. Jika berkenan, bisa membaca sumber referensi ini yg menurut saya bahasannya cukup lengkap https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4516560/
Pada kasus DM, memang ada studi kasus perlakuan intermittent fasting sebagai terapi DM dan terbukti dapat menurunkan kadar HbA1C, BMI dan lingkar perut. Namun, seperti nya perlu dikaji per kasus per ndividu krn risiko hipoglikemia berat jika durasi puasa terlalu lama, pengaturan diet sangat jelek atau jika ditambah aktivitas/exercise berlebihan.
Referensi : https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC6194375/
Intermittent fasting itu terbukti efektif utk penurunan berat badan dan membakar lemak, bahkan lebih efektif dibandingkan dengan diet keto. Teknik fasting ini bahkan dahulu disebut sebagai "the key to our survival", dimana kita dilatih utk bertahan dalam kondisi terburuk sekalipun, misalnya pada masa masa kelaparan dan kesulitan pangan. Namun, utk penerapan nya sendiri, tiap tiap individu perlu berkonsultasi lebih banyak dengan ahli gizi mengenai porsi nutrisi dalam diet yg akan dibutuhkan. Dalam hal dikombinasikan dengan exercise, tentunya jangan lakukan latihan, apalgi latihan yg berat ketika memasuki periode fasting nya (16 jam), karena akan berisiko menimbulkan hipoglikemia berat, terutama penderita DM yg dalam pengobatan.
Saya sendiri sudah melakukan intermittent fasting ini dalam 1 thn yerakhir, dan hasilnya cukup memuaskan, dalam usaha penurunan berat badan dan menjadi lebih bersemangat dalam beraktivitas sehari hari nya.
Semoga bermanfaat!
Intermittent fasting itu terbukti efektif utk penurunan berat badan dan membakar lemak, bahkan lebih efektif dibandingkan dengan diet keto. Teknik fasting ini bahkan dahulu disebut sebagai "the key to our survival", dimana kita dilatih utk bertahan dalam kondisi terburuk sekalipun, misalnya pada masa masa kelaparan dan kesulitan pangan. Namun, utk penerapan nya sendiri, tiap tiap individu perlu berkonsultasi lebih banyak dengan ahli gizi mengenai porsi nutrisi dalam diet yg akan dibutuhkan. Dalam hal dikombinasikan dengan exercise, tentunya jangan lakukan latihan, apalgi latihan yg berat ketika memasuki periode fasting nya (16 jam), karena akan berisiko menimbulkan hipoglikemia berat, terutama penderita DM yg dalam pengobatan.
Saya sendiri sudah melakukan intermittent fasting ini dalam 1 thn yerakhir, dan hasilnya cukup memuaskan, dalam usaha penurunan berat badan dan menjadi lebih bersemangat dalam beraktivitas sehari hari nya.
Semoga bermanfaat!