ALO Dokter, ijin berdiskusi ya.. benang dengan jenis non-absorbable tentunya tidak bisa terserap oleh jaringan tubuh sehingga alangkah lebih baik memang harus dilepaskan, namun sebelum membuka jahitan, sebaiknya dipastikan terlebih dahulu apakah luka telah sembuh atau belum. Bila tidak dilepaskan ditakutkan bisa menimbulkan berbagai risiko, mulai dari jaringan parut yang menebal hingga menjadi pseudocyst yang mirip seperti kista dermoid.

ALO Dokter, izin Dok, jahit dalam maksudnya gimana ya Dok? Namun, untuk benang yang non-absorbable, sesuai namanya, tidak memiliki kemampuan untuk diserap dalam tubuh sehingga memerlukan prosedur pengangkatan jahitan. 

Info selengkapnya terkait perbedaan benang absorbable dan dan non-absorbable bisa dibaca di artikel berikut ya Dok https://www.alomedika.com/pemilihan-benang-absorbable-vs-non-absorbable-untuk-mendapatkan-bekas-luka-yang-baik

Kebanyakan dokter akan merekomendasikan untuk membuka kembali benang non absorbable setelah jahit dalam 1 kali dilakukan. Hal ini karena benang non absorbable tidak dapat terurai sendiri dalam jangka waktu yang lama, sehingga memungkinkan terjadinya infeksi. Selain itu, benang non absorbable juga dapat menyebabkan kekakuan pada jaringan, yang dapat menyebabkan sakit dan kesulitan gerak. Untuk menghindari masalah ini, dokter akan merekomendasikan untuk membuka kembali benang tersebut setelah jahit dalam 1 kali selesai.