Alo Dokter,
Kalau saya prefer pakai absorbable 4.0 dok. Mungkin ini juga bisa jadi referensi.

Alo dr.Reren, ikut berdiskusi ya dok.

Setuju dengan dr.pika, mengenai pemilihan ukuran benang 4.0 yang memang biasanya dipakai di daerah wajah. Untuk jenis benang, berdasarkan beberapa penelitian bahwa benang absorbable dan non-absorbable memiliki risiko komplikasi yang relatif sama dan menghasilkan bekas luka yang sama baiknya. Sehingga yang dulu jenis absorbable lebih dipilih untuk penjahitan luka bagian dalam, sekarang penggunaan benang absorbable untuk menjahit kulit atau luka luar juga mulai popular di bidang estetik.

Berikut adalah artikel alomedika mengenai pemilihan benang yang dapat dokter baca.

https://www.alomedika.com/pemilihan-benang-absorbable-vs-non-absorbable-untuk-mendapatkan-bekas-luka-yang-baik

Semoga dapat menjawab pertanyaan dokter.

Luka laserasi pada wajah lebih cepat sembuh dibandingkan luka laserasi pada ekstremitas atau trunkus karena vaskularisasi yang sangat baik pada wajah. Jika luka laserasi terjadi di mukosa, seperti bibir atau genital, benang absorbable lebih dipilih. Teknik jahitan bisa menggunakan jahitan terputus sederhana atau jahitan jelujur sederhana.Luka laserasi pada jari, tangan, dan lengan yang tidak melibatkan cedera jaringan dalam (deep tissue injury) dapat diterapi oleh dokter umum. Luka ini bisa dijahit menggunakan benang nylon 4-0 atau 5-0. Pasien perlu dirujuk jika dicurigai cedera melibatkan tendon, saraf, otot, pembuluh darah, tulang, atau nail bed.Luka pada kulit kepala biasanya mengalami perdarahan yang banyak karena vaskularisasi yang kaya. Jika cedera intrakranial dapat dieksklusi, lakukan kontrol perdarahan dan eksplorasi luka. Pencukuran rambut kepala jarang diperlukan. Apabila terdapat laserasi galea yang berukuran lebih dari 0,5 cm, disarankan jahitan menggunakan benang absorbable ukuran 2-0 atau 3-0. Bagian kulit dapat dijahit menggunakan jahitan terputus, matras, atau jelujur dengan benang nylon 3-0 atau 4-0.

Izin ikut berdiskusi y dok...
Untuk luka atau laserasi di daerah mukosa sebaiknya menggunakan benang yg absorb able baik jenis yg alamiah ataupun sintetis dan klau bisa menggunakan ukuran 4.0 atau 3.0 krn daerah mukosa memang jaringannya sangat rapuh jadi dalam melakukan penjahitan memang harus hati2 dan jangan menambah kerusakan jaringan, untuk tekniknya  sebaiknya menggunakan simpul di dalam luka..jadi tdak tampak dan cepat diserap..klau simpulnya dluar swperti interupted butuh waktu tergantung lama penyerapan atau kadang terlepas sendiri..klau lukanya kotor sebaiknya luka tersebut benar dibersihkan...dan setelah dijahit pasien di anjurkan sering kumur betadine dan jaga oral higine..trmksh..
Boleh silahkan menambahkan atau menanggapi..trmksh

Izin lanjut bertanya dok, brarti utk kasus yg bibir gunakan absorbable, apakah tidak perlu diaff benangnya bila luka sudah kering?