Alo dr Renate.. Menarik sekali memang membicarakan wacana pembukaan sekolah, semasa vaksin COVID untuk anak pun belum jelas tersedianya kapan.  Hal inilah yang menjadi kekhawatiran orang tua untuk kembali melepas anak untuk sekolah tatap muka. Tidak hanya di Indonesia, namun di seluruh dunia. AAP (American Academy of Pediatrics) pun mendorong dilakukannya percepatan uji klinis vaksin COVID untuk anak, mengingat anakpun dapat tertular COVID dan dapat bergejala berat. Namun, untuk suatu vaksin dapat dipergunakan untuk anak, sangat besar kehati2an yang dibutuhkan. Bukan hanya safety, tapi juga dosis yang beragam untuk menimbulkan efikasi yang mumpuni. Hal-hal ini lah yang membuat vaksin covid anak tidak bisa segera tersedia.

Nah, perkembangan mengenai kapan tersedianya vaksin COVID untuk anak inipun terus saya ikuti dari berbagai update produsen vaksin. Berikut update yang saya rangkum untuk perkembangan vaksin COVID anak:

- Sinovac: sudah memulai uji klinis fase 1 dan 2 pada 552 anak usia 3-17 tahun di bulan September 2020. Hasil telah disubmit oleh Chinese regulator di bulan Maret 2021 telah diumumkan bahwa safety  telah terjamin, namun masih butuh uji klinis fase 3 untuk penentuan dosis. Belum disebutkan kapan kemungkinan diumumkannya hasil penelitian tersebut. 

-Pfizer telah medapat ijin FDA untuk Emergency Use anak usia 16-18 tahun, namun belum untuk anak usia dibawahnya. Penelitian untuk usia 12-16 tahun masih berlangsung, kemungkinan selesai pertengahan 2021.

-Vaksin Moderna sedang melakukan uji klinis pada golongan umur 12-17 tahun, kemungkinan hasil akhir 2021

- Astrazeneca: sementara melakukan uji klinis pada golongan umur 6-17 tahun. Kemungkinan hasil pertengahan 2021. 

Demikian update untuk saat ini. Kita doakan bersama saja semoga vaksin untuk anak segera tersedia bila uji klinisnya telah rampung dan memperlihatkan hasil yang baik. salam sehat selalu.