Selamat malam ts. Izin melampirkan diskusi, pasien wanita usia 77th dtg dengan keluhan saat kentut, kadang ada tinja yang ikut keluar.- Pasien sebelumnya ada...
Kentut disertai tinja yang ikut keluar pada pasien wanita usia 77 tahun - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Kentut disertai tinja yang ikut keluar pada pasien wanita usia 77 tahun
Selamat malam ts. Izin melampirkan diskusi, pasien wanita usia 77th dtg dengan keluhan saat kentut, kadang ada tinja yang ikut keluar.
- Pasien sebelumnya ada riw diare kemudian diberi obat loperamid 2x1 dan diminun rutin selama 3 hari lalu jadi tidak bisa bab sama sekali (kentut masih bisa) disertai perut terasa penuh.
- Pasien kemudian diberi obat metoklopramid dan sudah bisa bab setelah 2x konsumsi obat, dengan frekuensi 5x di mana konsistensi tinja padat (bukan lembek atau keras)
- Karena frekuensi >3x, saat kontrol pasien diberi hyosin 3x1 dan zinc 1x1 yang justru membuat pasien sulit bab lagi.
- Obat kemudian dihentikan dan pasien diberi obat domperidon 3x1 karena ada keluhan perut sebah.
- Lalu pasien datang lagi untuk kontrol karena sekarang apabila kentut tinja juga ikut keluar (kuantitas sedikit, konsistensi lembek) padahal tidak ada keluhan mulas sebelumnya, tetapi bagian anus tiba-tiba terasa penuh sehingga saat jongkok untuk pipis atau saat kentut, ada tinja sedikit yang ikut keluar. Saat ini frekuensi bab pasien dengan konsistensi padat dan kuantitas banyak adalah 1x sehari, tetapi untuk kentut yang disertai keluar tinja itu bisa 3-4x sehari yg dapat muncul sewaktu-waktu.
Dari pemeriksaan fisik abdomen dalam batas normal, dokter. Bising usus tidak meningkat, tidak ada nyeri tekan perut, tidak ada massa, dsbnya.
Sementara pasien saya terapi dengan omeprazole 2x1 dan antasida 3x1 karena ada keluhan perut terasa panas hingga ke dada yang curiga ke arah diagnosis GERD serta loperamid 1x1 untuk menurunkan motilitas usus pasien.
Mohon arahannya dokter terkait terapi yang saya berikan, apakah ada yg perlu diperbaiki untuk kontrol selanjutnya? Lalu kemungkinan diagnosis pasien ini apa? Terimakasih banyak sebelumnya, dokter.
ALO Dokter, kasus ini mungkin dapat didiagnosis banding dengan inkontinensia alvi idiopatik, yang umumnya terjadi pada lansia. Hipotesis menyatakan bahwa lansia mengalami denervasi otot dasar panggul akibat cedera peregangan pada saraf pudendal dan sakral berkepanjangan, ketegangan pada saat BAB, atau anismus.
Referensi: https://www.alomedika.com/penyakit/gastroentero-hepatologi/inkontinensia-alvi/etiologi
Apakah sudah dievaluasi dengan rectal toucher? Bisa dinilai kontinensianya apakah karena kelemahan sphincter atau mungkin ada masalah lain berhubungan dengan anorectal yang extensinya ke sphincter ani. Colonoscopy juga merupakan suatu tool diagnostic yang sensitifitas dan spesifisitasnya sangat baik untuk masalah anorectal.
Kalau untuk terapi, menurut saya ga perlu terburu-buru memberikan terapi, karena bisa jadi tidak perlu terapi medikamentosa karena gejala fungsional karena usia.