Alo dokter, ada pertanyaan dari user laki laki. Menanyakan kenapa kondiloma yg dialaminya berulang terus padahal sudah dikauter 2x kemudian muncul lagi. User...
Indikasi cek ulang HIV pada kasus kondiloma berulang - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Indikasi cek ulang HIV pada kasus kondiloma berulang
Alo dokter, ada pertanyaan dari user laki laki. Menanyakan kenapa kondiloma yg dialaminya berulang terus padahal sudah dikauter 2x kemudian muncul lagi. User mengatakan berhubungan seksual hanya sekali saja saat thn 2017, kemudian terkena kondiloma dan disarankan untuk tes hiv. Sudah tes hiv pada bulan ke-3 setelah paparan risiko, dan bulan ke-6 stlh paparan risiko, hasil non reaktif. Namun hingga skrg setelah kauter pertama ternyata muncul kondiloma lagi. User mengatakan tidak pernah berhubungan seksual lg sejak saat itu. Yg saya baca, kondiloma berulang ini dapat disebabkan karena kondisi immunosuppresive seperti hiv. Meski user tdk ada paparan risiko lagi (seperti menurut user), apakah pada kondisi kondiloma berulang seperti ini perlukah kita sarankan utk cek hiv lagi? Jika iya, kemudian bagaimana menjelaskan nya ke pasien agar pasien terdorong utk melakukan cek hiv ulang?
Alo Dok,
Jika mengacu pada PMK no 87 tahun 2014 tentang pedoman pengobatan ARV maka pasien yang non reaktif bisa direkomendasikan untuk dilakukan pengecekan ulang pada bulan ke 3,6 dan 12 setelah pajanan.
Setuju dgn Fathir bahwa pada pasien immunokompromais memang sering terjadi rekurens dan HIV bukan satu-satunya penyebab. Selain itu, sulitnya eradikasi virus juga menjadi penyebab mudahnya kekambuhan. Jadi, memang KIE pada pasien PMS harus benar agar pasien tidak merasa frustasi dan malas berobat lagi jika ternyata nantinya penyakit kambuh. Mungkin bisa dicoba modalitas terapi lain seperti eksisi atau pemberian imunomodulator dan rekomendasi untuk dilakukan vaksinasi.
Sekilas mengenai transmisi HIV, sebenarnya tidak hanya terjadi melalui penetrasi genital atau anal namun bisa terjadi juga melalui aktivitas seksual lainnya misalnya dengan berciuman atau ditularkan melalui fomit karena virus HPV sangat menyukai suasana lembab.
Berikut ref: https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC2780052/
http://www.scielo.br/scielo.php?script=sci_arttext&pid=S1677-55382019000200361
https://obgyn.onlinelibrary.wiley.com/doi/full/10.1111/jog.13248
Sesuai dengan TS dr.Fathir di atas. Status imunosupresan adalah faktor risiko utk memicu condyloma akuminata berulang. Tetapi faktor2 penurunan daya tahan tubuh tidak selalu berkaitan dengan HIV.
Pada jurnal di bawah tampak kondiloma dapat berulang muncul pada pasien HIV sesuai dengan kadar sel CD4.
Terkait kasus pada pasien di atas, saya rasa tidak perlu dicek ulang karena tidak ada lagi pajanan risiko selama durasi pemeriksaan HIV.
Jika masih berulang kondiloma nya maka dapat dipertimbangkan biopsi utk diagnostik selanjutnya.
Sumber bacaan: Association of Immune Status with Recurrent Anal Condylomata in Human Immunodeficiency Virus-Positive Patients
1. Ada faktor risiko, jika ada lakukan pemeriksaan periodik dan berkala
2. Status imunologis, sari gejala klinis, penurunan berat badan, sariawan, diare yg berkepanjangan, demam dan gejala sistemik lainnya.
3. Status imunologis dari laboratorium, darah tepi lengkap beserta hitung jenis,
4. Biopsi jika memungkinkan