Alodok, ijin konsul px 56 tahun datang dengan keluhan luka terbuka pada ujung kaki luka terbuka digiti 2 sinistra secara perlahan dasar luka teraba tulang,...
Penanganan yang tepat untuk luka terbuka pada pasien dengan riwayat DM tipe 2 - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Penanganan yang tepat untuk luka terbuka pada pasien dengan riwayat DM tipe 2
Alodok, ijin konsul
px 56 tahun datang dengan keluhan luka terbuka pada ujung kaki luka terbuka digiti 2 sinistra secara perlahan dasar luka teraba tulang, pulsasi arteri tibialis ( ), gangren(-) px memang menderita DM tipe 2, sudah lama,
Dilakukan extraksi kuku karena terlihat adanya jaringan warna hitam disekitar kuku kesan jaringan nekrotik dan sudah dievakuasi
pertanyaan saya
apakah perlu luka terbuka ditutup dengan hecting?
Apakah perlu diberikan gel autolitik atau kassa parafin untuk proses penyembuhannya? Kalo iya jenis yg mana?
Apakah perlu pemeriksaan x-ray pedis?
Adakah saran lebih lanjut menurut dokter?
Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, salam sejawat
perlu dilakukan xray untuk melihat adanya osteomyelitis atau tidak.
yang paling penting adalah kontrol gula nya agar penyembuhan luka semakin baik.
semoga jawabannya membantu. terima kasih
Rivanol bersifat iritatif sehingga tidak digunakan untuk perawatan luka.
Mengenai penggunaan Betadine (povidon iodine), pembahasan lebih detil dapat dibaca dalam referensi berikut :
Povidone iodine in wound healing: A review of current concepts and practices
Semoga infonya bermanfaat ya.
perlu dilakukan xray untuk melihat adanya osteomyelitis atau tidak.
yang paling penting adalah kontrol gula nya agar penyembuhan luka semakin baik.
semoga jawabannya membantu. terima kasih
Izin ikut berdiskusi ya.
Setuju dengan pendapat dr. Ronald,SpOT bhw perlu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa X-ray pedis utk melihat apakah terdapat osteomyelitis.
Dari foto klinis, sebagian besar jaringan yang tidak sehat tampaknya sudah terangkat. Selanjutnya dpt dirawat dng moist dressing. Pilihan paling sederhana adalah perawatan terbuka dng ointment/salep antibiotik, dpt dioleskan tiap 6 jam.
Jangan lupa rutin menjaga kebersihan luka. Dpt dilakukan dng mencuci luka dng chlorhexidine dan bilas dng NaCl 0.9%, lalu oleskan salep.
Secara prinsip, penanganan luka mencakup hal2 berikut :
- kontrol infeksi
- kontrol eksudat
- jaga kelembaban
- atasi komorbid (dalam kasus ini DM)
Selain perawatan luka, pastikan juga bahwa gula darah pasien terkontrol dng baik. Berkolaborasi dng Spesialis Penyakit Dalam akan lebih baik.
Lalu utk mencegah kejadian luka berulang, perhatikan upaya tambahan utk mencegahnya, misalnya dng membuat alas kaki/sandal yg customized utk pasien tersebut sesuai pola tekanan pada kaki pasien. Bisa dikonsultasikan kpd dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ya utk sandal khusus ini.
Dengan demikian, tatalaksana pasien ini akan lebih holistik.
Semoga informasinya bermanfaat ya.
Alo Dr. Prasetyo!
Menarik dok kasusnya. Berdasarkan data yang dokter beriksan. sepertinya ke arah diabetic foot ya dok. Berdasarkan klasifikasinya wagner, sepertinya masuk ke grade 2 ya dok, karena sudah mulai ada bone exposed. Untuk penutupan luka secara primer sepertinya tidak dianjurkan dok. Lebih baik sekunder saja.
Prinsip tatalaksana seperti perawatan luka diabetik dok. Kalau kategori dua dianjurkan debridemen, perawatan luka, mengurangi beban luka dan kontrol infeksi serta kendali metabolik dengan obat-obatan DM.
Perawatan luka kronis juga bermacam-macam dok. Tergantung ketersediaan bahan dan kemampuan ekonomi pasien. Luka diusahakan tetap lembab.
Menurut saya, mungkin perlu juga dok di rontgen, untuk melihat adalah osteomyelitis atau tidak.
Sumber :
https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/ulkus-diabetikum/penatalaksanaan
Izin ikut berdiskusi ya.
Setuju dengan pendapat dr. Ronald,SpOT bhw perlu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa X-ray pedis utk melihat apakah terdapat osteomyelitis.
Dari foto klinis, sebagian besar jaringan yang tidak sehat tampaknya sudah terangkat. Selanjutnya dpt dirawat dng moist dressing. Pilihan paling sederhana adalah perawatan terbuka dng ointment/salep antibiotik, dpt dioleskan tiap 6 jam.
Jangan lupa rutin menjaga kebersihan luka. Dpt dilakukan dng mencuci luka dng chlorhexidine dan bilas dng NaCl 0.9%, lalu oleskan salep.
Secara prinsip, penanganan luka mencakup hal2 berikut :
- kontrol infeksi
- kontrol eksudat
- jaga kelembaban
- atasi komorbid (dalam kasus ini DM)
Selain perawatan luka, pastikan juga bahwa gula darah pasien terkontrol dng baik. Berkolaborasi dng Spesialis Penyakit Dalam akan lebih baik.
Lalu utk mencegah kejadian luka berulang, perhatikan upaya tambahan utk mencegahnya, misalnya dng membuat alas kaki/sandal yg customized utk pasien tersebut sesuai pola tekanan pada kaki pasien. Bisa dikonsultasikan kpd dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ya utk sandal khusus ini.
Dengan demikian, tatalaksana pasien ini akan lebih holistik.
Semoga informasinya bermanfaat ya.