Penanganan yang tepat untuk luka terbuka pada pasien dengan riwayat DM tipe 2 - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alodok, ijin konsul px 56 tahun datang dengan keluhan luka terbuka pada ujung kaki luka terbuka digiti 2 sinistra secara perlahan dasar luka teraba tulang,...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Penanganan yang tepat untuk luka terbuka pada pasien dengan riwayat DM tipe 2

    Dibalas 21 Desember 2019, 15:48

    Alodok, ijin konsul

    px 56 tahun datang dengan keluhan luka terbuka pada ujung kaki luka terbuka digiti 2 sinistra secara perlahan dasar luka teraba tulang, pulsasi arteri tibialis ( ), gangren(-) px memang menderita DM tipe 2, sudah lama,

    Dilakukan extraksi kuku karena terlihat adanya jaringan warna hitam disekitar kuku kesan jaringan nekrotik dan sudah dievakuasi

    pertanyaan saya

    apakah perlu luka terbuka ditutup dengan hecting? 

    Apakah perlu diberikan gel autolitik atau kassa parafin untuk proses penyembuhannya? Kalo iya jenis yg mana?

    Apakah perlu pemeriksaan x-ray pedis? 

    Adakah saran lebih lanjut menurut dokter? 

    Atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih, salam sejawat

21 Desember 2019, 11:27
20 Desember 2019, 09:50
hai dr. Prasetyo. untuk penanganan luka seperti pada pasien tersebut sebaiknya dilakukan rawat terbuka dengan modern dressing.
perlu dilakukan xray untuk melihat adanya osteomyelitis atau tidak.
yang paling penting adalah kontrol gula nya agar penyembuhan luka semakin baik.
semoga jawabannya membantu. terima kasih
Boleh tanya dok....kpn kita gunakan betadine atau rivanol utk tiap jenis luka
21 Desember 2019, 15:32
dr.Ronald Iskandar, Sp.OT
dr.Ronald Iskandar, Sp.OT
Dokter Spesialis Ortopedi
untuk perawatan luka bedatine ataupun rivanol berfungsi sebagai desinfektan. rivanol sendiri jarang digunakan untuk perawatan luka di RS. pada luka diabetes yg paling penting ada lah membuang jaringan yg nekrotik atau mati dan pengendalian gula darah. 
21 Desember 2019, 15:48
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
Dokter Spesialis Bedah Plastik
Izin ikut berdiskusi ya,Dok.

Rivanol bersifat iritatif sehingga tidak digunakan untuk perawatan luka.

Mengenai penggunaan Betadine (povidon iodine), pembahasan lebih detil dapat dibaca dalam referensi berikut : 
Povidone iodine in wound healing: A review of current concepts and practices

Semoga infonya bermanfaat ya.
20 Desember 2019, 09:50
dr.Ronald Iskandar, Sp.OT
dr.Ronald Iskandar, Sp.OT
Dokter Spesialis Ortopedi
hai dr. Prasetyo. untuk penanganan luka seperti pada pasien tersebut sebaiknya dilakukan rawat terbuka dengan modern dressing.
perlu dilakukan xray untuk melihat adanya osteomyelitis atau tidak.
yang paling penting adalah kontrol gula nya agar penyembuhan luka semakin baik.
semoga jawabannya membantu. terima kasih
20 Desember 2019, 09:54
Baik terimakasih sarannya dok
21 Desember 2019, 15:35
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
Dokter Spesialis Bedah Plastik
Alo Dokter! 
Izin ikut berdiskusi ya. 
Setuju dengan pendapat dr. Ronald,SpOT bhw perlu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa X-ray pedis utk melihat apakah terdapat osteomyelitis.

Dari foto klinis, sebagian besar jaringan yang tidak sehat tampaknya sudah terangkat. Selanjutnya dpt dirawat dng moist dressing. Pilihan paling sederhana adalah perawatan terbuka dng ointment/salep antibiotik, dpt dioleskan tiap 6 jam. 
Jangan lupa rutin menjaga kebersihan luka. Dpt dilakukan dng mencuci luka dng chlorhexidine dan bilas dng NaCl 0.9%, lalu oleskan salep.

Secara prinsip, penanganan luka mencakup hal2 berikut : 
- kontrol infeksi
- kontrol eksudat
- jaga kelembaban
- atasi komorbid (dalam kasus ini DM)

Selain perawatan luka, pastikan juga bahwa gula darah pasien terkontrol dng baik. Berkolaborasi dng Spesialis Penyakit Dalam akan lebih baik.

Lalu utk mencegah kejadian luka berulang, perhatikan upaya tambahan utk mencegahnya, misalnya dng membuat alas kaki/sandal yg customized utk pasien tersebut sesuai pola tekanan pada kaki pasien. Bisa dikonsultasikan kpd dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ya utk sandal khusus ini.

Dengan demikian, tatalaksana pasien ini akan lebih holistik.

Semoga informasinya bermanfaat ya.
20 Desember 2019, 09:17

Alo Dr. Prasetyo!

Menarik dok kasusnya. Berdasarkan data yang dokter beriksan. sepertinya ke arah diabetic foot ya dok. Berdasarkan klasifikasinya wagner, sepertinya masuk ke grade 2 ya dok, karena sudah  mulai ada bone exposed. Untuk penutupan luka secara primer sepertinya tidak dianjurkan dok. Lebih baik sekunder saja. 

Prinsip tatalaksana seperti perawatan luka diabetik dok. Kalau kategori dua dianjurkan debridemen, perawatan luka, mengurangi beban luka dan kontrol infeksi serta kendali metabolik dengan obat-obatan DM.

Perawatan luka kronis juga bermacam-macam dok. Tergantung ketersediaan bahan dan kemampuan ekonomi pasien. Luka diusahakan tetap lembab. 

Menurut saya, mungkin perlu juga dok di rontgen, untuk melihat adalah osteomyelitis atau tidak. 

Sumber : 

https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/ulkus-diabetikum/penatalaksanaan

 

 

20 Desember 2019, 09:53
Terimakasih sarannya dok
20 Desember 2019, 09:08
Pulsasi a. Tibialis( )
20 Desember 2019, 09:08
Pulsasi a. Tibialis( )
20 Desember 2019, 10:01
Setuju dgn arahan Ts sebelumnya,cm ingin menambahkan ,dlm hal ini px perlu mendapatkan edukasi n informasi bgmn ia hrs menjaga kebersihan skitar luka slm ttp beraktifitas sehari2,semisal dari lalat ato pparan debu n kotoran lain yg bs memperberat luka infeksinya dok.
21 Desember 2019, 15:35
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
dr.Nurliati Sari Handini, SpBP-RE
Dokter Spesialis Bedah Plastik
Alo Dokter! 
Izin ikut berdiskusi ya. 
Setuju dengan pendapat dr. Ronald,SpOT bhw perlu dilakukan pemeriksaan penunjang berupa X-ray pedis utk melihat apakah terdapat osteomyelitis.

Dari foto klinis, sebagian besar jaringan yang tidak sehat tampaknya sudah terangkat. Selanjutnya dpt dirawat dng moist dressing. Pilihan paling sederhana adalah perawatan terbuka dng ointment/salep antibiotik, dpt dioleskan tiap 6 jam. 
Jangan lupa rutin menjaga kebersihan luka. Dpt dilakukan dng mencuci luka dng chlorhexidine dan bilas dng NaCl 0.9%, lalu oleskan salep.

Secara prinsip, penanganan luka mencakup hal2 berikut : 
- kontrol infeksi
- kontrol eksudat
- jaga kelembaban
- atasi komorbid (dalam kasus ini DM)

Selain perawatan luka, pastikan juga bahwa gula darah pasien terkontrol dng baik. Berkolaborasi dng Spesialis Penyakit Dalam akan lebih baik.

Lalu utk mencegah kejadian luka berulang, perhatikan upaya tambahan utk mencegahnya, misalnya dng membuat alas kaki/sandal yg customized utk pasien tersebut sesuai pola tekanan pada kaki pasien. Bisa dikonsultasikan kpd dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi ya utk sandal khusus ini.

Dengan demikian, tatalaksana pasien ini akan lebih holistik.

Semoga informasinya bermanfaat ya.