Alo dr. Nurul, izin ikut berdiskusi

Untuk angioderma sendiri ada yang disebabkan bukan karena reaksi alergi. Perbedaan gejala klinisnya pada angioderma non alergi tidak disertai dengan gejala uritikaria. Pada angioedema nonalergi, faktor risiko di antaranya : Obat ACE-inhibitor, seperti captopril atau lisinopri, Kondisi fisik seperti cuaca dingin, tekanan panas, getaran maupun sinar ultraviolet dan Penyakit autoimun dan penyakit limfoproliferatif / limfoma.

berikut sumber tautan yang saya baca, mungkin ada sejawat lain yang ingin menambahkan, CMIIW:

Angioedema
https://www.alomedika.com/penyakit/alergi-dan-imunologi/angioedema/etiologi

Alo dokter, izin menjawab ya membedakan dari gejlaa klinisnya : untuk alergi biasanya dia harus kontak dlu dengan bahan alergennya akhirnya teejadilah reaksi alergi dan teemasuk RH tipe 4  (lambat) sedangkan angiodema adalah RH tipe 1 dimana akan lngsung muncul gejala yg lebh parah  wajah bengkak, gatal, bisa rasa terbakar rasa tertusuk bisa disertai dengan gejala sistemik penyertanya.. 
Alergi dan Angiodema sudah pasti reaksi alergi hanya yg membedakn di tipe Reaksi hipersensitivitasnya saja , yaitu :
RH 1 tipe cepat
RH 2 tipe antibodi terhadap cell
RH 3 tipe komplek antigen antibodi
RH 4 tipe lambat .
Tapi kita harus hati2 ya dalam mendiagnosis pasien reaksi alergi, urtikaria dan angiodema,,, yg perlu di ingat adalah angiodema adalah bentuk lebh parah dari alergi bisa menyebabkan asphysia pada pasien sehingga penanganan untuk angiodema harus lbh diperhatikan ABC dan apabila parah kita bisa langsung merujuk pasien..  terima kasih