ALO dr. Risa, pemilihan obat analgesik merupakan topik yang luas, tetapi prinsip dasar pemilihan obat pereda nyeri meliputi: 1) kondisi yang sedang dirawat, 2) faktor pasien,  yang terdiri dari usia pasien (hindari OAINS pada bayi dan lansia >65 tahun), status kehamilan/menyusui, penyakit penyerta (misalnya tidak meresepkan OAIS pada pasien dengan riwayat gangguan ginjal atau perdarahan saluran gastrointestinal), 3) Alergi, 4) Interaksi obat, dan  5) Ketersediaan.

Pereda nyeri non-farmasi harus disertakan dalam manajemen nyeri, misalnya bidai atau perban tekan untuk nyeri muskuloskeletal, balutan yang sesuai untuk luka dan luka bakar.

Pemilihan obat nyeri sebaiknya didasarkan pada pemilihan obat yang aman, tetapi efektif untuk nyeri yang dialami. Selain obat oral, obat nyeri lain yang efektif dapat berupa anestesi topikal (seperti untuk wasir, sariawan, sakit telinga, dll), blok anestesi lokal regional (blok gigi untuk sakit gigi, blok cincin untuk cedera jari tangan/kaki distal). Pertimbangan lain dalam penatalaksanaan nyeri juga faktor psikososial, terutama pada nyeri kronis. 

Referensi terkait interaksi obat: https://www.alomedika.com/kriteria-beers-untuk-mencegah-adverse-drug-reaction-pada-lansia

Berikut beberapa artikel Alomedika terkait pemilihan analgesik:

https://www.alomedika.com/relevansi-pain-relief-ladder-who-untuk-manajemen-nyeri-kronis

https://www.alomedika.com/pilihan-analgesik-oral-untuk-nyeri-dental-akut

https://www.alomedika.com/stop-menggunakan-codeine-sebagai-obat-batuk