Alo dok. Saya kadang dilema ketika menerima pasien radang tenggorokan, ketika dia habis vaksin. Mau diberi obat radang, khawatir mengganggu proses inflamasi...
Cara menangani pasien radang tenggorokan setelah vaksin - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Cara menangani pasien radang tenggorokan setelah vaksin
Alo dok. Saya kadang dilema ketika menerima pasien radang tenggorokan, ketika dia habis vaksin. Mau diberi obat radang, khawatir mengganggu proses inflamasi terhadap vaksin sehingga antibodi nya tidak terbentuk sempurna, baik nya bagaimana dok?
Apakah yang dimaksud dokter kejadian ikutan paska imunisasi (KIPI) ataukah koinsidensi yang timbul setelah pemberian vaksin ?
Saya kira kalaulah radang tenggorokan yang dokter maksud adalah koinsidensi. Mengingat KIPI lebih cenderung pada demam, nyeri otot, mual/muntah dan rasa lelah. Sebenarnya kontroversial pemberian antipirektik maupun NSAID (Ibuprofen) setelah vaksinasi karena dapat mengurangi imunogenitas vaksin (kemampuan vaksin menginduksi sistem imun), namun penelitian RCT oleh Prymula, et al, pemberian Paracetamol segera setelah vaksin dan 6-8 jam satu hari sesudahnya tidak mengurangi efektivitas vaksin setelah 4 tahun, artinya sel memori yang membentuk antibiotik tetap efektif dalam memberikan efek perlindungan pada pasien.
TAMBAHAN saja dokter,
karena dokter menyinggung radang tenggorokan, saya kira penting untuk mengetahui penyebab virus yang dilawankan dengan penyebab bakteri, ada sebuah skor yang dikembangkan oleh Dr. Robert M. Centor dengan nama skor centor yang isinya memberikan kita skoring untuk kemungkinan bakteri penyebab strep throat untuk menstratifikasi klini pasien tanpa pemeriksaan penunjang. Skor 3 dan 4 memberikan kita kemungkinan penyebab bakteri.
Terakhir untuk TERAPI,
Radang tenggorokan karena viral cukup simtomatis saja dokter, namun jika penyebabnya bakteri (centor score >= 3) dokter dapat memberikan DOC Amoxicilin dengan dosis 3 x 500 mg (durasi 5-10 hari, tergantung insidensi demam reumatik- komplikasi bakteri grup A streptococcus daerah setempat) kalau anak dosis terbaru menurut WHO 80-90 mg/kgbb dibagi 2 dosis per hari.
Selengkapnya bisa dibaca di sini (belum masuk PPK klinis terbaru, namun harusnya nanti mengikuti, ini tahun 2022)
Alo dok,
Ijin ikut berdiskusi ya. Perlu diperiksa terlebih dahulu apakah radang tenggorokannya masih kurang dari 3 hari atau sudah lebih. Lalu, apakah disertai demam tinggi, pembengkakan tonsil, dan tanda-tanda infeksi bakteri.
Apakah obat radang yang dimaksud dokter adalah steroid? Biasanya tatalaksana radang tenggorokan/faringitis bukan obat radang, dok.
Jika faringitis kurang dari 3 hari, yg biasanya disebabkan virus, cukup pengobatan simptomatis, cukup cairan, dan istirahat akan sembuh.
Jika faringitis karena bakteri, maka pengobatan antibiotik diperlukan.
Untuk lebih lengkapnya, bisa dibaca di laman https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-hidung-tenggorokan/faringitis/penatalaksanaan
Semoga bermanfaat.