Bagaimana cara menghadapi pertanyaan yang meminta second opinion dalam konsultasi online - Diskusi Dokter

general_alomedika

ALO Dokter! Dalam konsultasi online yang kita lakukan sehari-hari tentunya kita sering menemukan pasien yang datang untuk meminta pendapat kedua atau second...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Bagaimana cara menghadapi pertanyaan yang meminta second opinion dalam konsultasi online

    Dibalas 30 Juli 2020, 18:26

    ALO Dokter! Dalam konsultasi online yang kita lakukan sehari-hari tentunya kita sering menemukan pasien yang datang untuk meminta pendapat kedua atau second opinion kepada kita. Beragam pertanyaan disampaikan pasien kepada kita, mulai dari meminta pendapat mengenai diagnosis sampai tatalaksana, terutama dalam hal pengobatan dan rencana tindakan yang mungkin akan dijalankan pasien. Banyak alasan yang membuat pasien mencari second opinion ke dokter lain, misalnya ketika pasien merasa belum puas dan belum memahami penjelasan dari dokter sebelumnya, sampai karena rasa ingin tahu yang lebih dari dalam diri pasien, hal tersebut didukung dengan kecanggihan teknologi saat ini untuk mengakses berbagai informasi kesehatan. Lalu, bagaimana seharusnya sikap kita sebagai Dokter ketika menghadapi pasien yang meminta second opinion dalam konsultasi online?

    Sebagai Dokter, dalam konsultasi online kita harus bersikap hati-hati dalam menghadapinya, kita menyadari bahwa mencari second opinion adalah salah satu hak pasien, namun kita juga harus menghormati setiap pendapat yang diberikan oleh rekan sejawat kita sebelumnya. Kita juga dituntut untuk tetap memberikan pelayanan yang terbaik dan memberikan informasi secara objektif berdasarkan bukti ilmiah, dan selanjutnya sebaiknya kita tetap menganjurkan pasien untuk kembali ke Dokter yang memeriksa sebelumnya, atau menyarankan untuk mencari second opinion dengan tatap muka secara langsung kepada Dokter untuk berdiskusi lebih lanjut terutama jika ingin mengambil suatu keputusan.

    Bagaimana dengan pendapat rekan sejawat sekalian? Apakah pernah menemui kasus serupa? Apakah ada tips dari rekan sejawat sekalian untuk menghadapi pertanyaan pasien yang meminta second opinion?