Alo dokter, saya kebetulan baru ptt di pedalaman. Di tempat saya dinas ini akses transportasi cukup sulit. Perlu ganti beberapa moda transport untuk sekedar...
Efek pada obat kedaluwarsa - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Efek pada obat kedaluwarsa
Alo dokter, saya kebetulan baru ptt di pedalaman. Di tempat saya dinas ini akses transportasi cukup sulit. Perlu ganti beberapa moda transport untuk sekedar keluar dari sini.
Yg menimbulkan beberapa kendala, termasuk distribusi obat, 3-4 bulan sekali datang Itupun tidak selalu lengkap
Sehingga Terkadang tinggal obat kedaluwarsa yg bikin dilema.
Apakah ada guideline atau tulisan mengenai efek obat kedaluwarsa, sehingga bisa kami antisipasi?
Tapi kalau boleh share pengalaman karena beberapa kali saya mendapatkannya juga.
1. Pernah Ada pasien COVID-19 tetapi harus dapat remdesivir. Ini kadaluarsanya sekitar 3 bulan. Karena kondisinya mendesak, dapat 1 dulu dan sisanya dicarikan. Sejauh pengawasan, aman.
2. Ada pasien keracunan suplemen herbal yang sudah kadaluarsa 1 tahun lamanya. Itu jadi muntah2 dan diare dalam 2 hari. Perihal kejadian nomor 1, ini karena kejadiannya di RS, DPJP dan pasien tentunya diberitahukan. Dan tentunya obatnya sebenarnya tersimpan dengan metode yang benar. Saya tidak bilang kita boleh memberikan obat kadaluarsa tentunya, tetapi pasien berhak tahu kondisinya dan akan risikonya dan sebisa mungkin tidak diberikan. Perihal kejadian distribusi obat yang tidak benar dan tidak sesuai, ini kembali kepada Kepala Puskesmas yang apakah bisa mendesak dinas kesehatan atau tidak. Apalagi birokrasi pemerintahan sering bertele2. Dahulu saya juga PTT pernah mengajukan melengkapi obat terutama obat2 gawat darurat setelah dibuat daftarnya. Untungnya cukup kooperatif.
Kalau sejawat mungkin tentu sudah melakukan segala upaya "sopan" tetapi tidak bisa juga, usul saya mungkin terpaksa dilakukan seperti di Lampung beberapa bulan lalu (bukan yg ttg kesehatan lho ya, pasti kalau sering lihat IG tahu apa yang dimaksud). Sekian saran saya. Semoga tidak patah semangat untuk berkarya di pedalaman karena terlepas kerumitan di jajaran atas, ada hati dan nyawa yang menanti kehangatan pertolongan kita. 😇
Alo Dokter, izin menambahkan
Berdasarkan studi Sarla GS, obat masih memiliki potensi sebesar 70-80% setelah 1-2 tahun melewati tanggal kedaluwarsa. Hal ini berlaku jika obat disimpan dengan baik, dalam keadaan tertutup, dan disimpan dalam kulkas.
Beberapa obat yang memerlukan perhatian jika sudah melewati tanggal kedaluwarsa yaitu:
- Tetrasiklin, berpotensi menghasilkan metabolit toksik jika sudah kedaluwarsa
- Nitrogliserin, potensinya cepat hilang jika kemasan sudah dibuka
- Antibiotik oral cair, rentan terkontaminasi bakteri jika sudah direkonstitusi dan dalam keadaan terbuka
- Obat yang sudah digerus, obat dengan bau menyengat, dan obat yang sudah berubah warna harus dibuang meskipun belum lewat tanggal kedaluwarsa
Selengkapnya mengenai Keamanan dan Efikasi Obat Kedaluwarsa bisa dokter lihat di artikel SKP Alomedika pada link berikut: https://alomedika.page.link/cSa6
ijin dok, seperti yang disampaikan dr.Emilya, beberapa studi bilang bahwa obat kedaluwarsa ada yang masih bisa digunakan dan potensi obatnya tidak berbeda bermakna, tetapi ada juga beberapa yang tidak aman lagi digunakan. Perlu dipertimbangkan cara penyimpanan obat, jenis sediaan, dan jenis obatnya sendiri. Ada artikel alomedikanya kalo ngga salah dok. lebih lengkap informasinya.
oh, ketemu dok, artikel SKP ternyata https://www.alomedika.com/komunitas/topic/keamanan-dan-efikasi-obat-kedaluwarsa-artikel-skp-alomedika