Alo dok, sharing pengalaman ya dok.Saya dapat pasien wanita usia 52 tahun datang k igd puskes dgn keluhan awalnya diare lebih dari 5x. Pasien lemas, sudah...
Observasi penurunan kesadaran - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Observasi penurunan kesadaran
Alo dok, sharing pengalaman ya dok.
Saya dapat pasien wanita usia 52 tahun datang k igd puskes dgn keluhan awalnya diare lebih dari 5x. Pasien lemas, sudah minum loperamid 2tab tapi keluhan tidak berkurang. Pasien merasakan mual tapi tidak muntah. RPD: HT dan DM
TTV awal TD160/90, nadi 120x/m kuat angkat, spO2 95-96, T39C kesadaran compos mentis.
Thorax: ves ( / ) rh(-) wh(-)
Abdomen: bu ( ) normal, NT epigastrium
Akral hangat, crt = 2"
Saya kasih terapi
Inf. RL Rehidrasi 1 kolf, maintanance 20 tpm
Inj. Ranitidin 1 amp
Inj. Antrain 1 amp
Inj. Ceftriaxone 1 vial
Pasien dimasukan ruang observasi one day care.
2,5 jam kemudian keluarga pasien bilang pasien tidur snoring tp ga bisa dibangunkan. Saya cek lagi, pasien keringat dingin. Saya gali lagi anamnesa nya, kata keluarga pasien sblumnya pasien smpat mengeluhkan kaki kanan trasa lemah dan kesemutan tp kmudian udh bisa dibawa jalan lagi. Selain itu juga sempat mengeluhkan pusing. Riwayat jantung disangkal.
Hasil PF selanjutnya:
GCS E1V2M2, TD 60/palpasi, nadi 89x/menit teraba agak lemah, SpO 93-94
GDS 268
Thorax: wh (-) rh (-)
Pemeriksaan ekg tdk bisa dilakukan krn keterbatasan alat.
Saya rujuk ke RS dgn obs. Penurunan kesadaran susp stroke GEA
Yg ingin saya tanyakan, menurut ts sekalian penurunan kesadaran ibu ini kira2 krn apa? Apakah gds 268 dapat menyebabkan KAD? Kalo saya bilang stroke, apakah hipotensi memang bisa terjadi pada org stroke dan apa bisa hanya monoparese? Kalo misal didiagnosis susp syok cardiogenik apakah bisa dengan hitung nadi yg masih normal? Atau apa mungkin krn elektrolit imbalance? Kira2 menurut ts lebih baik dirujuk dgn diagnosis observasi penurunan kesadaran susp apa?
Terima kasih sebelumnya :)
Penurunan kesadaran secara etiologi dapat dibedakan akibat kelainan intrakranial maupun ekstrakranial.
Pada kasus ini kejadiannya tiba2 dan terdapat riwayat kelemahan kaki kanan sehingga kemungkinan penyebab intrakranial seperti stroke perlu dipertimbangkan. Gejala stroke adalah hemiparesis bukan monoparesis, tetapi data yang Anda berikan berdasarkan alloanamesis (kata keluarga) sehingga kita belum dapat memastikan apakah sebenarnya mono atau hemiparesis.
Kemungkinan lainnya adalah penyebab ekstrakranial, penyebab ektrakranial ini biasanya menyebabkan penurunan kesadaran yang bertahap dan fluktuatif.
Pada kasus ini mungkin saja bisa disebabkan oleh gangguan elektrolit, syok sepsis, syok kardiogenik, syok hipovolemik, KAD, dan lain-lain.
Saya setuju dengan anjuran TS yang lain, pada pasien perlu dievaluasi lebih lanjut dengan pemeriksaan penunjang seperti hematologi lengkap, AGD, elektrolit, Ur/Cr, SGPT, EKG, Ro thoraks, CT/MRI brain. Apabila terdapat kendala keterbatasan fasilitas maka keputusan sejawat untuk merujuk pasien setelah tanda vital stabil merupakan keputusan yang sudah tepat.
Demikian pandangan saya. Terima kasih untuk sharing kasusnya.
Hipotensi evaluasi pump jantung, ryhtm aritmia, volume..
Hanya saja di puskesmas keterbatasan alat pemeriksaan
Hanya saja di puskesmas keterbatasan alat pemeriksaan
Hanya saja di puskesmas keterbatasan alat pemeriksaan
ALO dr. Firdausi,
Kasusnya cukup complicated ya dok, rasanya cukup sulit untuk menentukan penyebab penurunan kesadarannya, tanpa pemeriksaan lanjutan. Semua yang dokter tanya, saya rasa bisa jadi DD.
Mungkin sebagai tambahan dd/ syok sepsis (karena ada demam dan penderita diabetes rentan infeksi) atau syok anafilaktik pasca pemberian obat bisa dokter pikirkan.
Dokter bisa tulis cerita yang lengkap di surat rujukan, tanpa perlu menulis salah satu dugaan dokter. Dokter bisa jabarkan beberapa dd, saya rasa. Karena memang perlu pemeriksaan tambahan disini.
Namun, yang terpenting dari kasus ini adalah mengatasi oksigenasi dan tekanan darah dulu, sebelum dokter rujuk. Bila perlu intubasi dan inotropik bisa dokter berikan.
Terima kasih.
Alodokter Firdausi, saya sependapat dengan Dr Willy, bisa beberapa DD yang disimpulkan dari kasus diatas, yang lebih utama adalah merujuk ke tata laksana primer dari kondisi pasien dengan penurunan kesadaran.
namun untuk menjawab pertanyaan dokter tentang KAD dengan gula darah yang normal/tidak tinggi, pada beberapa kasus dapat terjadi hal ini bila menggunakan obat DM SGLT-2 inhibitor. Berikut link lebih details nya :
https://www.medscape.com/viewarticle/850125
Semoga dapat membantu.
Tp sepengetahuan saya,penting utk memperkirakan apakah ada tanda ini penurunan kesadaran intra atau ekstraserebeal
Paling mudah dicek dari lateralisasi dok. Kalau ada lateralisasi tentu akan membuat kemungkinan diagnosis KAD bisa disingkirkan dulu dan mengarah ke stroke dok.
Tapi tentu tetap CAB dan rujuk dok.
Karna keterbatasan sumber daya
Pasien ada riwayat stroke 4 tahun lalu dan memang masih ada kelemahan bagian tubuh kiri selama 4 thn ini menurut keluarga, jadi saat saya cek lateralisasi, kedua kaki tidak lemas ke arah mana pun dan ttp tertekuk tegak.
Tp sepengetahuan saya,penting utk memperkirakan apakah ada tanda ini penurunan kesadaran intra atau ekstraserebeal
Paling mudah dicek dari lateralisasi dok. Kalau ada lateralisasi tentu akan membuat kemungkinan diagnosis KAD bisa disingkirkan dulu dan mengarah ke stroke dok.
Tapi tentu tetap CAB dan rujuk dok.
Karna keterbatasan sumber daya
Tp sepengetahuan saya,penting utk memperkirakan apakah ada tanda ini penurunan kesadaran intra atau ekstraserebeal
Paling mudah dicek dari lateralisasi dok. Kalau ada lateralisasi tentu akan membuat kemungkinan diagnosis KAD bisa disingkirkan dulu dan mengarah ke stroke dok.
Tapi tentu tetap CAB dan rujuk dok.
Karna keterbatasan sumber daya