Alo dokter.. izin ikut berdiskusi ya dok.. memang idealnya untuk mengetahui kontrol terapi adalah dengan pemeriksaan HbA1c, namun jika memang terkendala tidak didapatkan pemeriksaan tersebut mungkin bisa dipatikan dari riwayat pengobatannya serta target terapi dari kadar gula darahnya apakah sudah tercapai.

Misalnya dengan menggali riwayat dosis yang selama ini digunakan dan kadar gula darah terakhir apakah sudah mencapai target terapi dengan dosis yang dianjurkan, mungkin dapat dikatakan terkontrol. Demikian pula dengan tidak adanya komplikasi akut, selama pengobatan tidak pernah ada keluhan yang mengarah pada hiperglikemi ataupun hipoglikemi.

Berikut mungkin referensi yang dapat membantu dok https://www.alomedika.com/vaksinasi-covid19-dan-diabetes-mellitus

https://www.alomedika.com/penyakit/endokrinologi/diabetes-mellitus-tipe-2/penataksanaan+

Mungkin ada pendapat dari TS lainnya.. turut menyimak juga diskusi dokter-dokter sekalian, CMIIW, terima kasih dok

Alo Dokter
Memang ada faskes primer ada yg menambahkan pemeriksaan kadar gula darah sebagai bagian dari skrining vaksinasi. Tapi menurut saya ini banyak biasnya karena pasien tidak diinfokan untuk puasa dan bisa saja saat dicek memang baru saja makan dalam jumlah banyak sehingga kadar gula darahnya lebih dari 200 mg/dl. Dokter cukup melakukan skrining sesuai kartu kendali dok, jika tidak ada riwayat penyakit DM sebelumnya dan kondisi saat ini sehat/stabil boleh dilakukan vaksinasi dok.