Program vaksinasi COVID-19 massal yang digalakkan akhir-akhir ini telah berdampak pada penundaan donor darah. Ketetapan ini berdampak negatif terhadap jumlah ketersediaan kantong darah dan manajemen suplai darah, yag memang sebelumnya sudah terganggu akibat pandemi COVID-19 itu sendiri.

Berbagai negara telah menetapkan jarak waktu antara vaksinasi COVID-19 dan kelayakan donor darah. Rekomendasi yang ditetapkan di berbagai negara atau asosiasi bervariasi, yang biasanya dibedakan berdasarkan jenis vaksin COVID-19 yang diterima, dengan rentang waktu 0-28 hari.

Dasar pertimbangan untuk menunda donor darah pasca vaksinasi berkaitan dengan aspek keamanan pendonor, yaitu agar KIPI dapat ditoleransi dan dilaporkan dengan baik dan tidak tertukar dengan efek samping donor darah.

Terdapat juga kekahwatiran bahwa transfusi darah dari penerima vaksin COVID-19 dapat membahayakan resipien. Akan tetapi, belum terdapat bukti ilmiah yang mendukung hal ini.