Alo dok
Izin berdiskusi..
Ada beberapa kemungkinan Trauma tertusuk cotton bud pada telinga diantaranya
1. Luka lecet atau laserasi pada liang telinga
2. Ruptur  membran timpani
3. Laserasi  pada liang telinga disertai ruptur Membran timpani..Untuk memastikan mungkin dapat dilakukan pemeriksaan otoskopi terlebih dahulu dok..Sebagai tatalaksana awal dapat diberikan analgetik bila anak mengeluh rasa nyeri, dan dapat dipertimbangkan pemberian antibiotik oral  sebagai profilaksis untuk mencegah terjadinya infeksi.. Bila memungkinkan pada kasus laserasi liang telinga dapat diberikan salep antibiotik seperti gentamicin.. bila terjadi ruptur  membran timpani, umumnya akan terjadi reepitelisasi dari membran timpani dan dapat menutup spontan dalam 1 sampai 4 Minggu.. edukasi pasien telinga jangan dikorek-korek dan jangan kemasukan air..Oh ya dia terkait penggunaan erlamycetin mungkin ada baiknya tidak digunakan kembali pada kasus telinga apapun ya karena sifatnya ototoxic Semoga dapat membantu😊

ALO dokter

Ijin ikut berdiskusi. Mungkin dari kasus yang dokter berikan, yang ditakutkan adalah perforasi membran timpani ya dok. Untuk ini, dokter umum hanya memberikan tata laksana awal kemudian merujuk ke dokter spesialis THT. Walaupun pada beberapa keadaan dapat menutup sendiri. 

Jangan lupa untuk melakukan pemeriksaan fisik dengan otoskop terlebih dahulu dan pastikan area yang defek kering untuk mencegah infeksi. Kemudian rujuk ke dokter spesialis THT

Berikut artikel Alomedika mengenai Perforasi Membran Timpani: https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-hidung-tenggorokan/perforasi-membran-timpani/penatalaksanaan

CMIIW

 

Semoga membantu

Alodokter, izin ikut berdiskusi 

Untuk terkait trauma akibat cotton buds pertama yang perlu dipastikan apakah mengarah menjadi otitis eksterna atau sampai terkena membran timpani. Untuk tatalaksana akan disesuaikan dengan diagnosis yang paling mendekati. Bila otitis eksterna maka antibiotik topikal cukup. Namun bila sampai perforasi membran timpani maka tatalaksana yang diperlukan 78–90% kasus perforasi membran timpani dapat sembuh spontan hanya dengan terapi suportif. Telinga perlu dijaga agar tetap kering untuk menghindari risiko infeksi yang sering diakibatkan oleh telinga basah. Pada perforasi yang berukuran kecil, sebanyak 94% kasus dapat menutup spontan dan tidak disarankan untuk menjalani tindakan pembedahan. Bila setelah 6 bulan tidak terjadi penyembuhan spontan, tindakan miringoplasti atau timpanoplasti perlu dilakukan.

Berikut sumber yang saya baca, cmiiw:

https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-hidung-tenggorokan/otitis-eksterna/penatalaksanaan

https://www.alomedika.com/penyakit/telinga-hidung-tenggorokan/perforasi-membran-timpani/penatalaksanaan