Alo dok,

Dari gambaran xray kepala, tampak lusensi konsisten dengan perdarahan ke dalam sinus maksilaris dextra, dengan kemungkinan fraktur pada tulang orbita kanan inferior dan zigomatik.

Pemeriksaan CT scan lebih direkomendasikan untuk menilai fraktur wajah dibandingkan foto polos. Jika CT tidak tersedia di RS saat ini atau RS rujukan, maka diperlukan foto polos Xray untuk memvisualisasikan tulang orbita, sinus maksilaris, mandibula, dan arkus zigomatikus dengan lebih baik, misalnya posisi submentoverteks, posisi Waters/Caldwell, dan rontgen panoramik.

Pada kasus ini, perlu dilakukan pemeriksaan untuk memastiskan ketajaman penglihatan mata kanan dan pergerakan ke segala arah serta dokumentasikan secara serial.

Pasien perlu dilakukan pembedahan segera jika terjadi penurunan ketajaman penglihatan baru, proptosis (hematoma retrobulbar - memerlukan tindakan kantotomi lateral), atau benturan otot/saraf jika pergerakan mata terbatas.

Referensi:https://www.alomedika.com/cme-skp-pemanfaatan-ct-scan-dalam-manajemen-fraktur-wajah

https://www.alomedika.com/tindakan-medis/radiologi/rontgen-kepala/teknik

https://www.alomedika.com/penyakit/oftalmologi/cedera-mata/penatalaksanaan

 

Salam dok. Trismus yg terjadi berarti ada hambatan pada persendian TMJ. Pada foto xray, Ada kemungkinan patah pada area rima orbita inferior dx, ZMC dx, dan (tampak gambaran) patahan  pada mandibula pada sisi condyle dx hingga ramus yg mengakibatkan pergerakan terhambat. Memang paling baik dilakukan pemeriksaan fisis dan klinisnya. Ada maloklusi tidak, perabaan nyeri tekan, diskontinuitas pada tulang2 area wajah. Dan dilakukan pemeriksaan CT scan kepala untuk memperjelas kondisi kelainan.