Alo, dokter.Ijin bertanya dok, bagaimana rencana terapi infeksi menular seksual (seperti Gonorrhea) di telemedicine? Apakah boleh langsung meresepkan? Dan...
Rencana Terapi IMS di telemedicine - Kulit Ask The Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Rencana Terapi IMS di telemedicine - Kulit Ask The Expert
Alo, dokter.
Ijin bertanya dok, bagaimana rencana terapi infeksi menular seksual (seperti Gonorrhea) di telemedicine? Apakah boleh langsung meresepkan? Dan rekomendasi lanjutan apa yang perlu disampaikan di telemedicine? Terima kasih dok.
Alo Dokter,
Terima kasih atas partisipasinya dalam forum Ask the Expert hari ini,
Mengingat angka resistensi terhadap antibiotik yang terus meningkat, dan kondisi IMS yang sering berulang terkait gaya hidup dan lingkungan, idealnya pemberian antibiotik disesuaikan dengan hasil lab.
Pada setting telemedicine, kondisi kencing nanah misalnya, dapat diberikan resepkan pereda nyeri (NSAID) dan pelancar BAK (c/: gol Falvoxate dll) bila memang belum ada hasil lab, dan pasien bisa disarankan konsultasi ulang setelah ada hasil lab/ bs diarahkan berkonsultasi langsung ke RS/Klinik. Pada pasien dengan sifilis pemilihan pengobatan perlu mempertimbangkan status HIV (risiko neurosifilis lebih besar pada HIV +), sehingga sebaiknya pasien dianjurkan melakukan pemeriksaan HIV.
Pasien perlu diedukasi meskipun gejala yang dialami sesuai dg Gonorrhea (kencing nanah), namun dapat mixed infeksinya dg Chlamydia, Trichomonas, Sifilis, Herpes, bahkan HIV. Kondisi Sifilis, herpes dan HIV bahkan bisa tanpa ada gejala sama sekali. Edukasi pemeriksaan lab yang diperlukan,
- Gonore/chlamydia murni:swab sekret uretra, urinalisis
- Herpes: igG IgM HSV 1 dan2
- Sifilis VDRL dan TPHA
- HIV: penyaring/rapid (12mgg stlh tindakan berisiko)
Sebagai penanganan sementara, anjurkan pasien banyak minum air putih dan tidak menahan berkemih (BAK), hindari handuk digunakan org lain untuk mencegah penularan (c/ konjungtivitis gonore pada anggota keluarga), pasangan seksual tetap harus diobati meskipun tidak ada gejala agar pengobatan tuntas dan tidak terjadi kekambuhan.
Pasien perlu diedukasi agar penangan tuntas, setelah pengobatan dilakukan pemeriksaan lab, untuk ini bs berkonsultasi langsung dg Sp.KK di RS/klinik setempat agar mendapatkan form pemeriksaan lab tsb. atau bisa diinformasikan pemeriksaan yang dibutuhkan agar pasien dapat berkonsultasi ulang setelah hasil lab ada.
Semoga bisa membantu,
Salam Sehat.
SK Sulistyaningrum