resus neonatus spo2 tidak naik - Diskusi Dokter

general_alomedika

alodok izin diskusi, sy meresus bayi besar 4 kg, lahir lgsg menangis, tonus baik, ketuban keruh (uk 41 mgg), saya nilai apgar 7/8/9. Setelah HAIKA, HR bayi...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • resus neonatus spo2 tidak naik

    Dibalas 24 Maret 2025, 11:17
    Anonymous
    Anonymous
    Dokter Umum

    alodok izin diskusi, sy meresus bayi besar 4 kg, lahir lgsg menangis, tonus baik, ketuban keruh (uk 41 mgg), saya nilai apgar 7/8/9. Setelah HAIKA, HR bayi 133x/menit dgn spo2 sekitar 83-85% di menit ke-15. Sy berikan O2 aliran bebas sesuai algoritma dan saat ini terpasang 1 lpm spo2 97%, saya tapp off tiap 30 menit tp setiap lepas o2 saturasi kembali turun

    Sy tanya dgn senior dikatakan itu normal dan bayi hanya perlu adaptasi. Sampai berapa lama sebenarnya o2 dpt diberikan hingga disuspek adanya penyebab patologis ya dok?

24 Maret 2025, 11:17

ALO Dokter.

Berat badan bayi 4 kg pada usia kehamilan 41 minggu, termasuk bayi besar lebih dari usia kehamilan (makrosomia) dengan gangguan pernapasan harus mempertimbangkan beberapa diagnosis banding. Bayi besar lebih dari usia kehamilan  berisiko mengalami hipoglikemia, jadi glukosa darah harus diperiksa atau diperiksa ulang jika hipoksia/takipnea sedang berlangsung. Bayi besar lebih dari usia kehamilan juga berisiko lebih tinggi mengalami aspirasi mekonium, dalam kasus ini cairan ketuban dilaporkan keruh, jadi ini harus dipertimbangkan.

Diagnosis banding lainnya meliputi: 

1. Adaptasi: Takipnea sementara pada neonatus

2. Masalah/trauma kelahiran - aspirasi mekonium, pneumotoraks, penggunaan narkotika (pereda nyeri, anestesi selama persalinan atau dari penyalahgunaan zat ibu).

3. Kelainan paru bawaan termasuk fistula, hernia diafragma 

4. Penyakit jantung bawaan 

5. Infeksi - pneumonia, meningitis, sepsis.

 

Pedoman dari AAP ini memiliki algoritma yang baik untuk diikuti guna menentukan penyebab dan langkah-langkah dalam investigasi berdasarkan tingkat gangguan pernapasan dan perbaikan klinis dari waktu ke waktu.

 

Berikut artikel yang dapat dokter baca ya..

 

https://www.aafp.org/pubs/afp/issues/2015/1201/p994.html

 

Semoga membantu dok..