Lesi vesikel multipel di dalam vagina yang terasa nyeri saat berkemih sejak 1 bulan lalu - Diskusi Dokter

general_alomedika

Haloo dok pasien saya mengatakan pada vagina nya terdapat seperti sariawan dan bolong, sangat perih saat berkemih dan seperti ada benjolan berkumpul seperti...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Lesi vesikel multipel di dalam vagina yang terasa nyeri saat berkemih sejak 1 bulan lalu

    Dibalas 14 September 2024, 21:28
    Intan
    Intan
    Mahasiswa Kedokteran

    Haloo dok pasien saya mengatakan pada vagina nya terdapat seperti sariawan dan bolong, sangat perih saat berkemih dan seperti ada benjolan berkumpul seperti jeruk bali, sudah hampir sebulan

    Awal muncul setelah Haid bulan lalu, dan mengatakan belum pernah berhubungan badan sama sekali

    Bisa diberi penjelasan dan solusi nya dok?? 

14 September 2024, 21:28

Berdasarkan deskripsi keluhan dan gambar lesi yang disertakan, beberapa diagnosis banding yang perlu dipertimbangkan adalah:

 1. Herpes genitalis – Lesi yang tampak lecet, seperti sariawan, dan sangat perih saat berkemih memang dapat mengarah pada infeksi virus herpes simplex. Meskipun pasien belum pernah melakukan kontak seksual, transmisi virus herpes juga dapat terjadi melalui kontak kulit-ke-kulit, termasuk melalui penggunaan bersama benda pribadi seperti handuk, meskipun lebih jarang.

2. Vulvovaginal candidiasis – Lesi lecet dan sensasi perih saat berkemih dapat juga muncul akibat infeksi jamur, terutama jika ada riwayat keputihan berlebih sebelumnya. Namun, lesi berbentuk ulseratif lebih jarang muncul dalam kasus ini.

 3. Lichen sclerosus – Kondisi ini dapat menyebabkan kulit vulva menjadi tipis, kering, dan mudah lecet. Ini bisa menyebabkan rasa nyeri dan tampilan lesi yang menyerupai ulkus atau luka.

 4. Dermatitis kontak – Iritasi atau alergi terhadap produk seperti sabun, detergen, atau pakaian dalam bisa menyebabkan luka lecet, perih, dan ulkus kecil.

 5. Keganasan – Walaupun lebih jarang pada usia muda, keganasan seperti kanker vulva atau neoplasia intraepitel vulva (VIN) dapat muncul dengan lesi yang ulseratif. Pemeriksaan lebih lanjut diperlukan untuk menyingkirkan kemungkinan ini.

 Pemeriksaan Laboratorium yang Disarankan:

1. Tzank test atau PCR untuk mengonfirmasi adanya herpes simplex virus (HSV) jika dicurigai infeksi herpes.

2. Swab kultur dari lesi untuk menilai kemungkinan infeksi bakteri atau jamur.

3. Biopsi lesi, terutama jika ada kecurigaan keganasan atau kelainan kulit lainnya seperti lichen sclerosus atau VIN.

4. Tes darah untuk HSV-1 dan HSV-2 IgG dan IgM dapat dipertimbangkan untuk mengetahui status serologi terhadap virus herpes.

Tindakan Lebih Lanjut:

1. Rujukan ke dermatovenerologi – Pasien sebaiknya segera berkonsultasi dengan spesialis untuk evaluasi lebih lanjut dan pemeriksaan penunjang yang lebih akurat. Dermatolog dapat melakukan biopsi jika ada kecurigaan terhadap lesi premaligna atau maligna.

2. Pemeriksaan lebih lanjut untuk risiko malignancy – Jika lesi ini menetap, progresif, atau tidak membaik dengan terapi infeksi standar, biopsi sangat penting untuk mengevaluasi apakah ada tanda-tanda neoplasia intraepitel.

3. Edukasi kebersihan dan perawatan luka – Disarankan pasien menjaga kebersihan area genital, menghindari penggunaan produk yang mengiritasi, dan mengikuti petunjuk dokter spesialis untuk perawatan luka.

Diagnosis definitif baru bisa dipastikan setelah dilakukan pemeriksaan lebih lanjut seperti swab kultur, Tzank test, atau biopsi.

Semoga membantu..