Alodokter. Ingin meminta saran.Wanita 25 tahun, mengeluhkan sariawan yang tidak mereda sejak 2-3 minggu ini. Beliau mencoba mengobati sendiri dengan obat...
Pasien wanita usia 25 tahun dengan keluhan terdapat sariawan yang tidak kunjung mereda hingga lebih dari 2 minggu - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Pasien wanita usia 25 tahun dengan keluhan terdapat sariawan yang tidak kunjung mereda hingga lebih dari 2 minggu
Alodokter. Ingin meminta saran.
Wanita 25 tahun, mengeluhkan sariawan yang tidak mereda sejak 2-3 minggu ini. Beliau mencoba mengobati sendiri dengan obat yang diberikan oleh petugas apotik beberapa hari yang lalu, namun sariawan tetap tidak membaik.
Lesi hanya satu buah, di mukosa bibir bagian bawah. Lesi menyerupai sariawan di genitalia sebelumnya tidak ada.
Sementara ini sudah saya sarankan untuk mengkonsumsi buah dan suplemen vit C untuk membantu penyembuhan mukosanya, serta mengedukasi untuk tidak menggigit atau memegang megang sariawan di mulutnya.
Apakah ada saran lain dok mengingat sudah 2 minggu sariawannya tak kunjung mereda?
Obat yang pasien beli setahu saya mengandung kortikosteroid. Apakah kortikosteroid boleh digunakan untuk stomatitis aptosa dok?
Berikut saya lampirkan fotonya.
Terimakasih banyak dok 🙏
Jika belum sembuh jg dan curiga mengarah kepada penyakit2 lain, sebaiknya segera reffer ke dokter gigi spesialis penyakit mulut (Sp.PM).
Seperti yg sudah kita ketahui, jika memang benar itu SAR (Stomatitis Aphtous Recurrent) maka sebetulnya tanpa pengobatan pun penyakit itu akan sembuh dengan sendirinya, karena SAR/Sariawan termasuk kedalam kategori penyakit yg self limiting disease dalam 7-14 hari.
Pengobatan yg dilakukan hanya utk mempercepat proses penyembuhan yg 7-14 hari itu dan mengantisipasi rasa nyeri pada pasien.
Drug of choice utk SAR ini salah satunya memang obat yg mengandung Triamcinolone (kenalog) yg TS fotokan dan obat ini termasuk kedalam golongan kortikosteroid. Tujuan penggunaan kortikosteroid adalah utk mempercepat proses penyembuhan inflamasi atau peradangan yang menimbulkan rasa nyeri pada pasien.
Golongan obat lain adalah Chlorhexidine. Tujuan diberikan chlorhexidine adalah untuk antiseptik yang dapat mencegah reinfeksi sehingga ulcer tersebut dapat sembuh dengan sendirinya tanpa ada 'gangguan' dari microba.
Banyak TS dan masyarakat yg salah kaprah terhadap penggunaan Vitamin C sbg penunjang dalam perawatan Sariawan (SAR). Sampai detik ini, saya belum pernah menemukan 1 pun literatur Valid di dunia yg menyatakan bahwa VITAMIN C adalah terapi untuk penyembuhan Stomatitis Aphtous, selain daripada iklan2 produk. Tidak ada 1 pun literatur penyakit mulut yg menyatakan bahwa Vitamin C adalah komponen oenunjang perawatan SAR
Hampir semua literatur text book Penyakit Mulut yg saya pelajari menyatakan bahwa terapi Vitamin yg tepat untuk perawatan penunjang pasien dengan SAR adalah Vitamin B12, bukan Vitamin C. Hanya iklan2 produk saja yg menyatakan bahwa Vitamin C merupakan terapi untuk perawatan SAR/Sariawan.
Karena pada dasarnya bahwa SAR adalah terputusnya continuitas jaringan epitel yang disebabkan oleh beberapa faktor. Vitamin B complex (B12) disertai Zinc, asam folat, dan mineral2 lainnya membantu regenerasi jaringan2 yg rusak tersebut.
Selain itu, faktor yg mempercepat proses penyembuhan lesi SAR adalah oral hygine yg terjaga dgn baik, asupan nutrisi yg baik, dan manajemen stress yg baik.
Sumber:
1. Burcket's Oral Medicine edisi ke-11, cetakan 2008
2. Oral and Maxillofacial Medicine edisi ke-3, cetakan 2007
Scully Oral and Maxillofacial Medicine
https://www.academia.edu/32372256/Burkets_Oral_Medicine_11th_Ed_Greenberg
Bantu menjawab ya. Mungkin perlu digali lagi anamnesis lebih lanjut seperti riwayat penggunaan obat rutin, trauma lokal seperti sering menggigit bibir, faktor genetik. Perlu diperhatikan jg status gizi, adanya infeksi bakteri atau virus, status imunitas.
Dan diagnosisnya dapat ditegakan apabila sudah mendapatkan etiologinya.
Pengobatannya dapat diberikan topical gel untuk menghindari infeksi lain, mengurangi nyeri dan peradangan, melindungi ulcer dan juga membentu penyembuhan. Dapat diberikan topikal anestesi/ steroid/anti inflamasi serta mouthwash yang mengandung chlorhexidine.
Saya berikan jurnal untuk menggali lagi DD, karakteristik ulcer serta penanganannya ya dok semoga dapat membantu. Cmiiw
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC5367879/#:~:text=The%20differential%20diagnosis%20for%20oral,%2C%20vesiculobullous%20diseases%2C%20and%20infection
https://www.ncbi.nlm.nih.gov/pmc/articles/PMC4441245/