Alo Dok,

Terima kasih atas pertanyaannya,

1.Untuk syarat lasik yaitu umur di atas 18 tahun dan kondisi kelainan refraksi stabil dalam 6 bulan-1 tahun terakhir. Jika menggunakan soft lens atau RGP lens, harus dihentikan pemakaiannya terlebih dahulu selama 2 minggu

2.Kontraindikasi: menderita penyakit kornea, glaukoma, retina atau nervus optik, menderita dry eye berat, menderita mata malas/ambliopia, sedang hamil/menyusui

Faktor resiko seseorang tidak bisa melakukan operasi: umumnya karena ukuran dioptri kelainan refraksinya terlalu tinggi seperti miopia di atas -10 D atau ketebalan korneanya terlalu tipis (diukur dengan pemeriksaan pachymetri).

3. Ya, bisa terjadi efek samping seperti dry eyes karena sensitivitas kornea berkurang akibat prosedur lasik

4. Miopia dapat kembali lagi setelah operasi dan sering terjadi pada miopia tinggi (di atas -6 D) karena semakin banyak jaringan kornea yang di ablasi dapat menyebabkan perubahan struktur kornea yang signifikan di kemudian hari. Sering terjadi regresi (miopia muncul kembali) pada 1-2 tahun setelah lasik

5. Komplikasi operasi seperti kebutaan atau hal yang berbahaya lainnya dapat terjadi namun jarang apalagi dengan teknologi yang semakin canggih saat ini. Pada saat teknik operasi masih semiotomatis, dapat terjadi resiko flap kornea lepas sehingga visus turun. Resiko infeksi dan inflamasi kornea juga dapat terjadi dan cukup diterapi dengan medikamentosa dan jarang menyebabkan kebutaaan.

6. Pada pasien miopia tinggi yang sudah di lasik, sebenarnya yang berubah hanya korneanya yang semakin tipis. Sedangkan panjang bola matanya tetap panjang. Bola mata yang panjang beresiko untuk terjadinya robekan retina dan terjadi ablasio retina. Sehingga perlu dilakukan pemeriksaan funduskopi indirek jika pasien ingin partus spontan. Jika terdapat robekan retina maka merupakan kontraindikasi untuk partus spontan dan harus SC.

7. Pada pasien miopia dewasa tidak ada suplemen untuk menurunkan ukuran minus kacamata, tapi pada anak-anak usia sekolah (6-12 tahun) pemberian atropin tetes mata dengan konsentrasi 0,01% tid dapat menghambat progresivitas miopia.