Alo dr. Khairuddin Hamdani, Sp.P, ijin tanya Dok. Apakah vaksinasi COVID dapat mencetus TB laten terutama pada lansia dengan komorbid? Lalu terapi apa yang...
Vaksinasi COVID-19 apakah dapat mencetus TB laten terutama pada lansia dengan komorbid - Paru Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Vaksinasi COVID-19 apakah dapat mencetus TB laten terutama pada lansia dengan komorbid - Paru Ask the Expert
Dibalas 09 Maret 2022, 13:51
Anonymous
Dokter Umum
Alo dr. Khairuddin Hamdani, Sp.P, ijin tanya Dok.
Apakah vaksinasi COVID dapat mencetus TB laten terutama pada lansia dengan komorbid?
Lalu terapi apa yang dapat kita berikan dalam penanganan TB pada lansia dengan komorbid diabetes dan PGK yang tidak dapat mentolerir pemberian OAT KDT...
Terima kasih, Dok.
Dibuat 09 Maret 2022, 13:38
09 Maret 2022, 13:51
dr. Khairuddin Hamdani Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Alo dok,
Vaksinasi tidak mencetuskan TB laten. Tetapi komorbid seperti DM, HIV yang tidak terkontrol baik dapat mengaktifkan TB nya.Untu pengobatan TB pada lansia dengan Diabetes, yang perlu dipertimbangkan penggunaan rifampisin pada pasien DM yang mendapat OHO jenis Sulfonil urea, maka dosis perlu ditingkatkan. Lalu monitor ketat Fungsi penglihatan & Gejala Neuropati Krena pemberian ethambutol & INH, karena baik DM maupun obat tersebut akan mempengaruhi mata & saraf Perifer.Untuk penyakit ginjal kronik, yang perlu disesuaikan dosisnya adalah obat Ethambutol dan pyrazinamid,kedua obat itu karena di ekskresikan di ginjal perlu penyesuaian dosis berdasarkan nilai klirens kreatinin. Untuk Rifampisin dan INH dapat diberikan tanpa penyesuaian dosis. Trmksh
Vaksinasi tidak mencetuskan TB laten. Tetapi komorbid seperti DM, HIV yang tidak terkontrol baik dapat mengaktifkan TB nya.Untu pengobatan TB pada lansia dengan Diabetes, yang perlu dipertimbangkan penggunaan rifampisin pada pasien DM yang mendapat OHO jenis Sulfonil urea, maka dosis perlu ditingkatkan. Lalu monitor ketat Fungsi penglihatan & Gejala Neuropati Krena pemberian ethambutol & INH, karena baik DM maupun obat tersebut akan mempengaruhi mata & saraf Perifer.Untuk penyakit ginjal kronik, yang perlu disesuaikan dosisnya adalah obat Ethambutol dan pyrazinamid,kedua obat itu karena di ekskresikan di ginjal perlu penyesuaian dosis berdasarkan nilai klirens kreatinin. Untuk Rifampisin dan INH dapat diberikan tanpa penyesuaian dosis. Trmksh