Alo Ts.
Saya akan bantu jawab. Utk mengetahui hambatan yg dialami oleh pasien, biasanya Psikolog akan melakukan tes IQ (Weschler atau Binet) utk melihat kemampuan verbal, non verbal dan usia mental anak tsb.
Apakah sudah dilakukan tes pd ybs? Krn bisa saja bentuk kreatifitas anak dlm menulis atau keengganan anak mematuhi perintah yg diberikan. 

Alo Dok,

Sebenarnya perlu dievaluasi lagi bagaimana cara pengajaran si anak di rumah atau sekolah (?). Apakah anak merasa nyaman dalam belajar dan diberikan kebebasan berekspresi? Oleh krn saya pribadi berpendapat naluri dan kemampuan menulis akan terbentuk jika kemampuan motorik halus anak baik, bukan dengan cara membantu anak menuliskan (dengan memegang tangan anak) seperti apa yang kita atau guru mau.

Jadi bisa wajar jika terjadi pada tahap awal pembelajaran ya dok, dan boleh waspada nanti jika pada usia 7 tahun atau saat masuk sekolah dasar anak mengalami kesulitan. Untuk sementara ini, coba anjurkan untuk ibu/keluarga agar mengajarkan sambil bermain krn saat anak senang lebih mudah mengambil fokus anak dan memori terbentuk dengan baik.

Berikut penjelasan mengenai disleksia dan disgrafia dok, mungkin membantu sebagai referensi. http://www.idai.or.id/artikel/klinik/pengasuhan-anak/mengenal-disleksia

https://www.kemenpppa.go.id/lib/uploads/list/b3401-panduan-penanganan-abk-bagi-pendamping-_orang-tua-keluarga-dan-masyarakat.pdf 

Alo dok, izin menambahkan. Saya sepakat dengan TS lain untuk pertama-tama melakukan tes IQ pada anak (pada usia tersebut anak sudah dapat dilakukan tes IQ). Setelahnya TS dapat merujuk pada psikiater anak dan remaja untuk kondisi tersebut agar dilakukan tes dan observasi lebih lanjut.
Kasus permasalahan belajar ini sebaiknya ditangani secepat mungkin agar tidak timbul kebiasaan dan pembiaran🙏. Beberapa kasus berisiko terjadi karena adanya perkembangan yang berbeda di regio oksipital (inilah sebabnya merujuk segera mungkin menjadi perlu dilakukan).

Semoga membantu🙏