Berarti pasien belum pernah terdiagnosa covid 19... Artinya masih masuk kandidat vaksin kalau melihat aturan sekarang.

Alo dr. Frans, izin ikut menjawab sekaligus ikut berdiskusi ya Dok, seperti yang kita tahu anosmia memang menjadi salah satu keluhan yang sering dikaitkan dengan Covid ya Dok, dan seturut dengan rekomendasi PAPDI, bahwa vaksin yang ada saat ini (Sinovac) belum dapat diberikan pada orang yang sudah terkonfirmasi positif Covid 19, sehingga lebih baik jika didukung hasil pemeriksaan juga ya Dok. Namun, apabila seseorang tidak mengetahui dirinya positif Covid 19 atau dalam kondisi sehat diberikan vaksin Covid 19, secara medis tidak ada efek samping yang akan ditimbulkan, karena vaksin Covid 19 yang digunakan adalah vaksin yang berasal dari virus yang dimatikan. Semoga membantu Dok. Mohon koreksi jika ada kekurangan. Terima kasih Dok.

Alo Dokter,Setuju dokter, sesuai rekomendasi PAPDI pada pasien ini asumsinya dianggap tidak terinfeksi/tidak tahu riwayat infeksi jadi boleh saja dilakukan vaksinasi dok. Sebagai tambahan, pada penyintas covid, CDC menyatakan bahwa boleh diberikan vaksinasi (mungkin nanti peneebitan rekomendasi terhadap vaksin lainnya menyusul dok) dan ditunda selama 3 bln bila sebelumnya terdapat riwayat transfusi plasma konvalesens.Ref: https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/vaccines/faq.html

Saran cek titer antibodi saja, bila IgG tinggi tidak usah, bila rendah silahkan..

Alo dokter, ijin sharing ya dokter. Pada pasien dengan gejala anosmia ada baiknya disarankan swab pcr. Mengingat swab pcr adalah gold standart penegakan diagnosis covid 19. Jika tdk dilakukan pemeriksaan tersebut maka pasien dianggap tdk terinfeksi. Sehingga dapat diberikan vaksin. 🙏