Studi di Korea Selatan berhasil mengidentifikasi tipe baru vertigo, yaitu vertigo spontan rekuren dengan head-shaking nystagmus. Pasien akan mengalami gejala vertigo yang lebih berat dibandingkan pada vertigo spontan rekuren tanpa head-shaking nystagmus.
Vertigo adalah ilusi ketika seseorang merasa dirinya bergerak atau berputar terhadap sekitarnya atau lingkungan yang bergerak terhadap dirinya.[1] Vertigo spontan rekuren merupakan gejala dengan etiologi yang beragam mulai dari kondisi yang tidak berbahaya seperti benign paroxysmal positional vertigo dan penyakit Meniere hingga penyebab yang serius seperti stroke atau tumor.[1,2]
Walau demikian, terdapat juga vertigo spontan rekuren yang tidak diketahui penyebabnya dan didiagnosis sebagai vertigo rekuren benigna yang merupakan diagnosis per eklusionam. Saat ini, di Korea Selatan telah ditemukan tipe baru dari vertigo rekuren ini yang disebut sebagai vertigo spontan rekuren dengan head-shaking nystagmus.[2,3]
Vertigo Spontan Rekuren dengan Head-Shaking Nystagmus
Vertigo rekuren benigna merupakan suatu jenis vertigo berulang dengan etiologi yang tidak diketahui. Kriteria inklusi untuk diagnosis kondisi ini yaitu:
- Lebih dari 2 serangan vertigo rotasional spontan yang tidak dicetuskan oleh perubahan posisi atau gerakan kepala
- Tidak berkaitan dengan nyeri kepala tipe migrain dan gejala auditorik selama atau diantara serangan
- Tidak ada gejala neurologis fokal selama atau setelah serangan seperti ataksia episodik, serangan stroke sepintas, atau epilepsi vestibular
- Tidak ditemukan bukti vestibulopati perifer pada pemeriksaan kalorik, rotatorik, maupun head-impulse
- Tidak ditemukan adanya gangguan pendengaran asimetri dari pemeriksaan audiometri nada murni
- Tidak ditemukan adanya lesi pada MRI otak yang dapat menjelaskan gejala vertigo rekuren
- Tidak terdapat riwayat penyakit yang dapat menjelaskan gejala vertigo rekuren
- Tidak sesuai dengan diagnosis gangguan vestibular lain seperti vestibular neuritis terkompensasi, migrain vestibularis, vestibular paroksismia, maupun penyakit Meniere[3]
Berdasarkan kriteria inklusi tersebut, diagnosis penyakit ini merupakan diagnosis per eksklusionam yang baru dapat ditegakkan ketika semua etiologi vertigo lainnya berhasil disingkirkan.
Sebuah penelitian di Korea Selatan dari tahun 2004 hingga tahun 2015 dengan melibatkan 3990 pasien dengan vertigo spontan rekuren mendapatkan adanya 338 kasus vertigo rekuren benigna. Di antara 338 kasus tersebut, peneliti menemukan adanya subtipe vertigo baru yang disertai dengan adanya head-shaking nystagmus pada sekitar 10% pasien. Subtipe ini disebut sebagai vertigo spontan rekuren dengan head-shaking nystagmus.[3]
Penyebab dan Faktor Risiko Vertigo Spontan Rekuren dengan Head-Shaking Nystagmus
Etiologi dari kondisi ini sama seperti vertigo rekuren benigna pada umumnya masih belum diketahui secara pasti. Namun, diperkirakan kondisi ini memiliki keterkaitan genetik dengan penyakit Meniere dan atau migrain vestibularis.[3]
Hal ini disebabkan oleh data epidemiologi bahwa seperempat anggota keluarga pasien dengan penyakit Meniere akan mengalami episode vertigo spontan tanpa gejala auditorik. Lebih lanjut, dua pertiga keluarga pasien dengan vertigo rekuren benigna memenuhi kriteria diagnostik migrain vestibular. Vertigo rekuren benigna juga biasanya terkait dengan keluhan motion sickness dan memiliki riwayat keluarga dengan keluhan vertigo.[3]
Gejala Vertigo Spontan Rekuren dengan Head-Shaking Nystagmus
Pasien-pasien vertigo spontan rekuren dengan head-shaking nystagmus mengalami gejala vertigo yang lebih berat dibandingkan dengan pasien vertigo spontan rekuren tanpa head-shaking nystagmus. Durasi serangan vertigo berkisar antara beberapa menit hingga beberapa hari dengan frekuensi berkisar antara 2-3 kali per minggu hingga sekali setahun.[3]
Penderita juga dilaporkan mengalami gejala mual muntah, nyeri kepala yang tidak disebabkan oleh migrain, intoleransi terhadap gerakan kepala, palpitasi, nyeri dada, dan urgensi untuk defekasi selama serangan. Tidak ditemukan adanya kelainan pemeriksaan neurologi dan neurootologi pada pasien.[3]
Nistagmus pada vertigo spontan rekuren dengan head-shaking nystagmus berdurasi 2-3 kali lebih lama dibandingkan nistagmus pada neuritis vestibularis, migrain vestibularis maupun penyakit Meniere. Nistagmus juga memiliki intensitas yang lebih tinggi dibandingkan dengan nistagmus pada neuritis vestibularis dan dapat diinduksi hanya dengan 2-5 detik head-shaking pada 71 % kasus.[3]
Penanganan Vertigo Spontan Rekuren dengan Head-Shaking Nystagmus
Obat-obatan yang bersifat preventif dapat diberikan pada penderita dengan serangan vertigo yang sering atau serangan yang berat. Pada sepertiga pasien akan mengalami perbaikan parsial atau komplit dengan obat-obatan. Pilihan obat yang dapat diberikan meliputi:
- Nimodipine 2 x 5 mg,
Betahistine 2 x 6 mg,n
Flunarizine 1 x 5-10 mg,
- Baclofen 2 x 10 mg,
- Nortriptyline 1 x 5-20 mg,
Acetazolamide 2-3 X 250 mg[3]
Prognosis Vertigo Spontan Rekuren dengan Head-Shaking Nystagmus
Walau memiliki gejala yang lebih berat dibandingkan vertigo spontan rekuren tanpa head-shaking nystagmus, vertigo spontan rekuren dengan head-shaking nystagmus memiliki prognosis yang baik karena umumnya pasien akan mengalami perbaikan kondisi hingga resolusi total tanpa adanya komplikasi.[3]
Data komplikasi penyakit ini sendiri masih sangat minim. Hanya terdapat laporan kasus komplikasi hiperakusis akibat vertigo ini.[3]
Kesimpulan
Sejumlah dokter spesialis saraf di Korea Selatan telah mengidentifikasi tipe vertigo baru yang disebut sebagai vertigo spontan rekuren dengan head-shaking nystagmus. Vertigo ini memiliki gejala vertigo yang lebih berat dibandingkan vertigo rekuren benigna lain dan nistagmus yang lebih lama dibandingkan vertigo yang disebabkan oleh kondisi vestibular.
Terapi profilaksis dapat diberikan pada vertigo yang sering atau berat. Pilihan obat yang dapat diberikan di antaranya adalah betahistine, baclofen, dan acetazolamide. Vertigo spontan rekuren dengan head-shaking nystagmus memiliki prognosis yang baik.