Kontrasepsi oral kombinasi yang terdiri dari drospirenone (DRSP) dan etinilestradiol (EE) memiliki opsi dosis EE yang berbeda, yaitu sediaan dengan dosis EE yang lebih tinggi (0,03 mg) atau lebih rendah (0,02 mg). Kombinasi ini memberikan keuntungan klinis dengan adanya DRSP yang memberikan plus benefit contraceptive, disertai dengan efek estrogen yang lebih ringan, karena kadar EE yang lebih rendah, yaitu <0,05 mg.[10]
Drospirenone (DRSP) dalam Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)
Drospirenone (DRSP) yang terdapat pada kontrasepsi oral (KOK) merupakan generasi keempat progestin dengan efek antiandrogenik dan antimineralokortikoid. Hal ini menyebabkan DRSP yang terkandung dalam KOK memberikan plus benefit contraceptive.
Hal ini karena efek antiandrogenik yang memberikan keuntungan secara klinis pada pasien dengan acne vulgaris moderat, premenstrual dysphoric disorder (PMDD), dismenore, polycystic ovary syndrome (PCOS), dan tidak meningkatkan berat badan.[10–13]
Drospirenone (DRSP) juga memiliki efek antimineralokortikoid sebagai analog spironolakton, yang memiliki efek diuretik ringan. Keuntungan yang didapat adalah mencegah retensi cairan, tetapi memiliki efek kalium sparing diuretic atau hemat kalium.[10]
Formulasi Drospirenone (DRSP) dan Etinilestradiol (EE) dalam Kontrasepsi Oral Kombinasi (KOK)
Formulasi DRSP dan EE dalam KOK tersedia dalam DRSP 3 mg/EE 0,03 mg atau yang dikenal di pasaran dengan Yasmin® dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg atau yang di pasaran dikenal dengan Yaz®. Pil KOK dengan kombinasi DRSP 3 mg/EE 0,03 mg berisi 21 tablet film-coated berwarna kuning. Sedangkan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg berisi 28 tablet film-coated berwarna pink, 24 tablet aktif dan 4 tablet tanpa hormon.[3,6]
Indikasi dan Keuntungan dari DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg
Indikasi DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg adalah untuk mencegah kehamilan dengan keuntungan tambahan pada keadaan klinis tertentu. Pil KOK DRSP 3 mg/EE 0,03 mg memiliki keuntungan tambahan, yaitu mencegah terjadinya retensi cairan dan acne vulgaris. Selain itu, sediaan ini juga hanya sedikit mempengaruhi berat badan.
Sedangkan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg memiliki keuntungan seperti DRSP 3 mg/EE 0,03 mg, tapi karena dosis estrogen yang lebih rendah, akan memberikan menguntungkan pada wanita dengan premenstrual dysphoric disorder (PMDD).[4–8,10–13]
Efektivitas DRSP 3 mg/EE 0,02 mg pada PMDD
Studi Cochrane oleh Lopez et al. membandingkan plasebo dengan kandungan pada DRSP 3 mg/EE 0,02 mg untuk 1902 wanita dengan gejala PMDD. Premenstrual dysphoric disorder (PMDD) adalah gejala berat dari premenstrual syndrome (PMS). daily record of severity of problems digunakan untuk diagnosis dan menilai outcome studi.
Berdasarkan hasil studi ini, didapatkan perbaikan gejala PMDD dilihat dari perbaikan gangguan produktivitas dan hubungan sosial setelah pemakaian 3 bulan. Berdasarkan studi ini, dapat disimpulkan bahwa DRSP 3 mg/EE 0,02 mg mungkin dapat menjadi pilihan terapi PMDD.[7]
Panduan Penggunaan DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg
Panduan penggunaan DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg berbeda. Cara konsumsi DRSP 3 mg/EE 0,03 mg yang terdiri dari 21 pil aktif adalah satu tablet aktif yang mengandung hormon 1 kali/hari berturut-turut selama 21 hari setelah makan malam atau sebelum tidur dengan jarak tidak melebihi 24 jam. Lalu diberikan jeda 7 hari bebas tablet, kemudian hari kedelapan mulai blister baru. Jadwal konsumsi ini disarankan agar dapat menyerupai siklus menstruasi.[3,10]
Pil DRSP 3 mg/EE 0,02 mg harus dikonsumsi setiap hari selama 28 hari berturut-turut tanpa jeda. Cara minum pil ini adalah minum satu tablet pil aktif yang mengandung hormon selama 24 hari berturut-turut. Kemudian dilanjutkan dengan satu tablet per hari selama 4 hari pil plasebo yang tidak mengandung hormon, dan seterusnya. Adanya 4 hari tanpa hormon ini mengurangi risiko kegagalan pada penggunaan kontrasepsi dan breakthrough ovulation.[3,10]
Pil KOK ini idealnya diminum pada hari pertama siklus haid, dengan maksimal toleransi 2 sampai 5 hari. Selama 7 hari pertama penggunaan KOK, sebaiknya pasangan seksual menggunakan kontrasepsi tambahan, seperti kondom, untuk mencegah kehamilan.[2,3]
Panduan Apabila Lupa Minum Pil KOK
Pil DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg memiliki panduan yang berbeda apabila lupa minum pil. Akan tetapi, pada kedua KOK apabila lupa minum pil dan terjadi breakthrough bleeding, biasanya bersifat transien dan pasien tetap terlindungi.[2,14]
Lupa Minum Satu Pil:
Apabila pasien lupa minum 1 pil KOK untuk DRSP 3 mg/EE 0,03 mg, sebaiknya disarankan langsung konsumsi saat itu juga apabila masih <12 jam dari jadwal minum pil. Bila sudah >12 jam, maka pasien disarankan minum selanjutnya pada jam yang sama sesuai jadwal. Kontrasepsi non hormonal tambahan sebagai back up, seperti kondom, selama minimal 7 hari sebaiknya digunakan untuk mencegah kehamilan.[2]
Apabila pasien lupa mengkonsumsi 1 pil aktif DRSP 3 mg/EE 0,02 mg, maka dapat langsung diminum pada saat lupa tersebut, tanpa harus memperhatikan jadwal minum selanjutnya. Hal ini berarti pada keadaan ini, pasien bisa minum 2 pil pada hari yang sama. Selain itu, untuk keadaan ini pasien tidak perlu back up untuk mengontrol kehamilan.[14]
Lupa Minum Dua Pil pada 1 sampai 2 Minggu Pertama Jadwal:
Pada keadaan tertentu pasien dapat lupa minum 2 pil DRSP 3 mg/EE 0,03 mg atau 2 pil aktif DRSP 3 mg/EE 0,02 mg pada 1 sampai 2 minggu yang pertama dari jadwal KOK dimulai. Pada keadaan ini, untuk kedua jenis KOK penanganannya sama, yaitu minum 2 pil pada hari lupa minum dan 2 pil pada hari esoknya. Kontrasepsi non hormonal tambahan, seperti kondom, juga disarankan digunakan sebagai back up untuk 7 hari.[2,14]
Mulai Paket Baru pada:
Apabila pasien lupa minum 2 pil pada minggu ke 3 atau 4 maupun 3 pil pada minggu kapanpun, maka untuk DRSP 3 mg/EE 0,03 mg maupun pil aktif DRSP 3 mg/EE 0,02 mg, pasien disarankan untuk mulai paket baru saja. Pasien bisa tidak mengalami menstruasi pada bulan tersebut dan tidak hamil. Akan tetapi, bila menstruasi tidak juga terjadi sampai 2 bulan, maka kemungkinan pasien hamil.[2,15]
Apabila pasien lupa minum 4 pil aktif pada minggu ke 4 untuk DRSP 3 mg/EE 0,02 mg, maka pasien juga harus membuang pil yang sisa tersebut dan memulai paket baru. Pada keadaan ini, pasien tidak memerlukan kontrasepsi back up.[14]
Efektivitas DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg
Pil KOK DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg terbukti cukup efektif dalam mencegah kehamilan pada wanita yang tidak menggunakan kontrasepsi jenis lain. Akan tetapi, pearl index (PI) atau angka kehamilan per 100 women-years untuk DRSP 3 mg/EE 0,03 mg sedikit lebih tinggi daripada DRSP 3 mg/EE 0,02 mg pada beberapa studi.[6]
Efektivitas DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg Berdasarkan Hasil Studi
Efektivitas DRSP 3 mg/EE 0,03 mg untuk mencegah kehamilan dinilai dari PI menurut data studi dari US food and drugs administration (FDA) adalah <1 per penggunaan 100 women-years. Hal ini berarti, DRSP 3 mg/EE 0,03 mg angka kegagalannya dalam mencegah kehamilan mencapai <1%.[15]
Sedangkan berdasarkan studi oleh Machado et al., DRSP 3 mg/EE 0,02 mg memiliki angka PI adalah 0,72, tapi menurut FDA mencapai 1,41. Apabila dilakukan analisis dengan Kaplan-Meier, estimasi angka kehamilan kumulatif 1 tahun untuk DRSP 3 mg/EE 0,02 mg adalah 1%, sehingga perlindungannya dapat mencapai kurang lebih 99% dalam mencegah kehamilan.[14,16]
Interaksi Obat dan Efektivitas
Efektivitas kedua jenis KOK ini akan menurun apabila dikombinasi dengan obat-obatan lain yang dimetabolisme di hepar menggunakan enzim sitokrom P450 3A4 (CYP3A4), seperti carbamazepine dan rifampicin. Pada keadaan ini, dapat terjadi breakthrough bleeding dan/atau hilangnya efek kontrasepsi, sehingga 28 hari post pemberhentian obat-obatan ini, pasien harus menggunakan kontrasepsi back up lainnya, seperti kondom.[14,15]
Kontraindikasi dan Perhatian dalam Konsumsi DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg
Walaupun KOK yang mengandung DRSP dan EE aman untuk sebagian besar wanita, kontraindikasi untuk DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg adalah sama. Keduanya dikontraindikasikan pada wanita dengan gangguan fungsi ginjal, insufisiensi adrenal, penyakit atau risiko tinggi mengalami tromboemboli vena, perdarahan uterus yang belum terdiagnosis, kanker yang sensitif progestin dan estrogen, penyakit atau tumor di hepar, serta kehamilan dan menyusui.[10,14,15,17,18]
Selain itu, maka wanita dengan faktor risiko tromboemboli arteri juga tidak disarankan menggunakan kontrasepsi hormonal. Faktor risiko tersebut antara lain, wanita dengan riwayat penyakit arteri, obesitas, merokok dengan usia >35 tahun, migraine dengan aura, diabetes dengan komplikasi vaskular, serta hipertensi tidak terkontrol. Hal ini karena risiko tromboemboli arteri pada konsumsi KOK.[10,15]
Efek Samping DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg
Efek samping yang walaupun jarang tapi serius terkait penggunaan DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg adalah risiko tromboemboli vena maupun arteri, yang berhubungan dengan penyakit kardiovaskular, seperti stroke dan infark miokard. Akan tetapi, beberapa studi menemukan bahwa angka kejadian tromboemboli lebih rendah pada konsumsi KOK dengan DRSP dan kadar EE yang rendah dibandingkan KOK lainnya.[4,9,16,17]
Efek samping lainnya yang ringan, antara lain adalah nyeri kepala, rasa nyeri atau tidak nyaman di payudara, menstruasi yang ireguler, mual, muntah, dan perubahan mood. Selain itu, DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dilaporkan juga memiliki efek samping nyeri atau rasa tidak nyaman di abdomen. Sedangkan, DRSP 3 mg/EE 0,02 mg memiliki efek samping tambahan penurunan libido.[14-18]
Efek Samping Kardiovaskular Kombinasi DRSP dan EE Berdasarkan Hasil Studi
Salah satu real world study mengenai efek samping kardiovaskular untuk KOK kombinasi DRSP/EE dilakukan oleh Dinger J, et al. Studi ini adalah studi prospektif, terkontrol, non–intervensi, perbandingan efek samping kardiovaskular seperti tromboemboli vena dan arteri antara KOK kombinasi DRSP/EE dengan levonorgestrel (LNG)/EE dan kontrasepsi oral lainnya. Partisipan studi berjumlah hampir 60.000 wanita dan dilakukan follow up selama 10 tahun.[9]
Berdasarkan studi ini, didapatkan bahwa DRSP dan LNG berhubungan risiko tromboemboli vena yang sama. Akan tetapi, DRSP mungkin berhubungan dengan penurunan tekanan darah sistolik dan diastolik karena adanya efek antagonis aldosteron. Selain itu, DRSP berhubungan dengan risiko tromboemboli arteri yang lebih rendah dibandingkan dengan KOK lain serta kejadian tromboemboli vena lebih rendah dari saat kehamilan.[9]
Kesimpulan
Pil KOK DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg memiliki efek kontraseptif sampai dengan 99% dengan keuntungan tambahan. Pil KOK dengan kandungan DRSP 3 mg/EE 0,03 mg memiliki keuntungan tambahan, yaitu mencegah retensi cairan dan acne vulgaris.
Sedangkan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg memiliki efek yang hampir sama dengan DRSP 3 mg/EE 0,03 mg tapi kadar EE yang lebih rendah. Hal ini menyebabkan efek samping estrogen pada sistem kardiovaskular lebih minimal. Selain itu, DRSP 3 mg/EE 0,02 mg juga dapat mengurangi gejala pada PMDD.
Pil KOK ini cukup aman pada kebanyakan wanita. Akan tetapi, efek samping yang paling ditakutkan adalah tromboemboli, sehingga pada kelompok tertentu, KOK ini dikontraindikasikan. Namun, berbagai studi menunjukkan bahwa DRSP dan EE pada KOK memiliki risiko lebih rendah untuk mengalami tromboemboli vena bila dibandingkan dengan KOK yang mengandung levonogestrel (LNG) serta ibu hamil.
Penggunaan KOK seperti DRSP 3 mg/EE 0,03 mg dan DRSP 3 mg/EE 0,02 mg sebaiknya dilakukan dengan edukasi yang baik mengenai cara penggunaannya dan risiko bila lupa minum KOK.
PP-YSM-ID-0193-1