Omega-3 fatty acids for the primary and secondary prevention of cardiovascular disease
Abdelhamid AS, Brown TJ, Brainard JS, et al. Cochrane Database of Systematic Reviews, 2018. Issue 7. Art. No.: CD003177. DOI: 10.1002/14651858.CD003177.pub3.
Abstrak
Latar Belakang: Berbagai penelitian mengindikasikan bahwa asam lemak tidak jenuh omega-3 (long-chain omega-3/LCn3) dari minyak ikan, yang terdiri dari eicosapentaenoic acid (EPA) dan docosahexaenoic acid (DHA), begitu pula yang berasal dari tanaman (alpha-linolenic acid/ALA) dapat bermanfaat untuk kesehatan kardiovaskular. Sejumlah pedoman klinis merekomendasikan peningkatan asupan makanan kaya omega-3 dan suplementasinya, namun hasil uji klinis terbaru tidak mengkonfirmasi hal tersebut.
Tujuan: Menilai pengaruh peningkatan asupan omega-3 dari ikan atau tanaman terhadap all-cause mortality, kejadian kardiovaskular (CVD), adiposit, dan lipid.
Metode Pencarian: Pencarian dilakukan di CENTRAL, MEDLINE dan EMBASE hingga April 2017, ditambah dengan ClinicalTrials.gov dan World Health Organization International Clinical Trials Registry hingga September 2016, tanpa batasan bahasa. Kami melakukan pencarian manual terhadap referensi tinjauan sistematik dan bibliografi, serta menghubungi penulisnya.
Kriteria Seleksi: Kami mengikutsertakan penelitian acak terkontrol (randomized control trial/RCT) dengan durasi penelitian sekurang-kurangnya 12 bulan, yang membandingkan penggunaan suplementasi atau nasehat untuk meningkatkan asupan LCn3 atau ALA dibandingkan asupan normal atau rendah.
Pengumpulan dan Analisis Data: Dua penulis melakukan pemeriksaan penelitian-penelitian secara independen dalam hal inklusi, ekstraksi data, dan pemeriksaan validitas. Kami melakukan random-effects meta-analysis terpisah untuk intervensi ALA dan LCn3, serta memeriksa hubungan respon dosis (dose-response) melalui meta-regresi.
Hasil Utama: Kami mengikutsertakan 79 RCT (112.059 partisipan) pada update tinjauan ini dan 25 di antaranya memiliki risiko bias kesimpulan yang rendah. Durasi penelitian berkisar dari 12 hingga 72 bulan dan mayoritas partisipan adalah orang dewasa dengan risiko kardiovaskular bervariasi yang hidup di negara-negara berpenghasilan tinggi. Sebagian besar penelitian memeriksa suplemen kapsul LCn3, dan beberapa menggunakan makanan yang tinggi kandungan LCn3 atau ALA, atau makanan yang diperkaya dengan LCn3 atau ALA, atau nasehat diet (diet makanan yang kaya LCn3 atau ALA), dibandingkan dengan plasebo atau diet biasa.
Meta analisis dan analisis sensitivitas menemukan bahwa peningkatan asupan LCn3 hanya memberi efek kecil atau tidak berdampak terhadap all-cause mortality, mortalitas kardiovaskular, kejadian kardiovaskular, mortalitas penyakit jantung koroner (coronary heart disease/CHD), stroke, atau aritmia. Ada hasil yang memperlihatkan bahwa LCn3 mengurangi kejadian CHD, akan tetapi hasil tersebut tidak dapat dipertahankan pada analisis sensitivitas sehingga LCn3 mungkin hanya sedikit atau tidak memberi dampak signifikan terhadap risiko kejadian CHD. Semua bukti mempunyai kualitas GRADE moderat, kecuali seperti yang disebutkan.
Peningkatan asupan ALA mungkin hanya sedikit atau tidak membuat perbedaan terhadap all-cause mortality, mortalitas kardiovaskular, maupun terhadap kejadian CHD. Namun, peningkatan asupan ALA dapat mengurangi sedikit risiko kejadian kardiovaskular, dan risiko mortalitas CHD dan aritmia. Dampak asupan ALA terhadap stroke tidak jelas.
Analisis sensitivitas hanya mengikutsertakan percobaan-percobaan dengan risiko bias kesimpulan yang rendah guna mengarahkan effect size menuju null (RR1,0) untuk semua keluaran primer LCn3 kecuali terhadap aritmia. Namun, untuk semua keluaran ALA, effect size diarahkan ke efek proteksi. Funnel plot LCn3 menunjukkan bahwa dengan menambah hasil yang hilang akan memindahkan effect size menuju null untuk sebagian besar luaran primer. Tidak ditemukan efek dosis atau durasi pada subgrup atau meta-regresi.
Tidak ditemukan bukti bahwa dengan meningkatkan asupan LCn3 atau ALA dapat mengubah kejadian merugikan serius, adiposit atau lipid, meskipun LCn3 bisa mengurangi sedikit trigliserida dan meningkatkan high density lipoprotein (HDL). ALA mungkin dapat mengurangi HDL.
Kesimpulan: Penelitian ini merupakan penilaian sistematik yang paling ekstensif saat ini mengenai dampak asam lemak omega-3 terhadap kesehatan kardiovaskular. Bukti berkualitas moderat dan tinggi menunjukkan bahwa dengan meningkatkan EPA dan DHA hanya memberi efek kecil atau tidak berdampak signifikan terhadap mortalitas atau kesehatan kardiovaskular (bukti sebagian besar berasal dari percobaan suplemen). Anggapan sebelumnya yang mengindikasikan manfaat suplemen EPA dan DHA sepertinya berasal dari percobaan-percobaan dengan risiko bias yang besar. Bukti berkualitas rendah mengindikasikan bahwa ALA mungkin dapat mengurangi sedikit risiko kejadian CVD, mortalitas CHD, dan aritmia.
Ulasan Alomedika
Sejumlah penelitian bahkan pedoman klinis menyarankan untuk meningkatkan asupan makanan kaya asam lemak omega-3 dan suplemennya karena dianggap bermanfaat bagi kesehatan kardiovaskular. Namun, hasil penelitian-penelitian terbaru malah tidak mengkonfirmasi manfaat tersebut. Penelitian bertujuan untuk menilai dampak omega-3 terhadap mortalitas, kejadian kardiovaskular, adiposit dan lipid.
Ulasan Metode Penelitian dan Analisis Data
Pada studi ini dilakukan tinjauan pada 79 RCT yang diperoleh dari database yang sudah valid seperti CENTRAL, MEDLINE dan EMBASE (hingga April 2017), ditambah dengan ClinicalTrials.gov dan World Health Organization International Clinical Trials Registry (hingga September 2016). Pengumpulan data lebih diperkuat lagi dengan melakukan pencarian manual terhadap referensi, bibliografi dan menghubungi penulis terkait.
Cara mengumpulkan data, penilaian kualitas data penelitian, serta analisis data diuraikan secara detail, termasuk pengukuran treatment effect untuk data dikotomi dan data kontinyu. Peneliti juga melakukan uji heterogenitas data dengan tes I2, serta analisis sensitivitas data untuk meminimalisir risiko bias kesimpulan.
Ulasan Hasil Penelitian
Meta analisis ini menganalisis data yang berasal dari 79 RCT dengan total 112.059 partisipan, durasi penelitian sedikitnya 12 bulan yang dilakukan multi center di berbagai negara.
Hasil meta analisis dan sensitivitas data terhadap asam lemak tidak jenuh omega-3 (long-chain omega-3/LCn3) menemukan bahwa peningkatan asupan LCn3 hanya memberi efek kecil atau tidak berdampak signifikan terhadap all-cause mortality, mortalitas kardiovaskular, kejadian kardiovaskular, mortalitas penyakit jantung koroner (CHD), stroke, maupun aritmia. Ada hasil yang memperlihatkan bahwa LCn3 mengurangi kejadian CHD (RR 0,93, 95% CI 0,88-0,97, 84.301 partisipan; 5469 orang mengalami kejadian CHD pada 28 RCT), akan tetapi hasil tersebut tidak dapat dipertahankan pada analisis sensitivitas sehingga LCn3 diduga hanya memiliki sedikit atau tidak memberi dampak signifikan terhadap risiko kejadian CHD.
Sedangkan untuk alpha-linolenic acid (ALA), ditemukan bahwa peningkatan asupan ALA mungkin hanya sedikit atau tidak membuat perbedaan terhadap all-cause mortaliity, mortalitas kardiovaskular, maupun CHD. Namun, peningkatan asupan ALA diduga dapat mengurangi sedikit risiko kejadian kardiovaskular dan risiko mortalitas CHD dan aritmia. Dampak asupan ALA terhadap stroke tidak jelas karena bukti penelitian yang dianalisis berkualitas sangat rendah.
Tidak ditemukan bukti bahwa dengan meningkatkan asupan LCn3 atau ALA dapat mengubah kejadian merugikan serius, adiposit (indeks massa tubuh, berat badan), atau lipid walaupun LCn3 bisa mengurangi sedikit kadar trigliserida dan meningkatkan HDL. Sedangkan ALA diduga dapat mengurangi HDL berdasarkan bukti berkualitas moderat atau tinggi.
Tidak ditemukan efek dosis atau durasi (lama penggunaan dan dosis omega-3 terhadap efek proteksi kesehatan kardiovaskular) pada analisis subgrup atau meta-regresi.
Kelebihan Penelitian
Salah satu kelebihan dalam metode penelitian ini adalah meta analisis ini hanya mengikutsertakan data hasil RCT dengan durasi sekurang-kurangnya 12 bulan. Bahkan, pengujian sensitivitas analisis turut dilakukan untuk menguji kualitas percobaan, ukuran studi, fixed-effect analysis, dan compliance sehingga makin meminimalkan risiko bias kesimpulan. Patut dicatat bahwa kualitas bukti yang dianalisis untuk menguji luaran primer pada meta analisis ini berkisar dari moderat hingga tinggi dengan heterogenitas data cukup rendah (I2 < 60%).
Hingga saat ini, hasil meta analisis ini merupakan satu-satunya data yang paling ekstensif dalam menyajikan analisis dampak pemberian asam lemak omega-3 terhadap all-cause mortalitas, kejadian penyakit kardiovaskular, adiposity, dan lipid. Selain itu, hasil meta analisis ini turut menjawab beberapa pertanyaan penting yang belum diperiksa oleh penelitian-penelitian sebelumnya yakni tentang hubungan antara dosis omega-3 dengan efek proteksi, perbedaan efek antara sediaan omega-3 (diet alami vs suplemen), dan hubungan antara durasi pemberian dengan efek proteksi.
Limitasi Penelitian
Terlepas dari kelebihannya, penelitian ini mempunyai sejumlah keterbatasan. Pertama, sampel data meta analisis ini mengikutsertakan pasien dengan risiko kardiovaskular yang bervariasi, sehingga pengukuran effect size berpotensi bias karena tidak melakukan analisis yang disesuaikan menurut tingkatan risiko kardiovaskular (misalnya low, moderate, high risk) beserta terapi yang sedang didapatkan partisipan.
Kedua, meta analisis ini belum dapat memberi data meyakinkan terhadap dampak merugikan dari pemberian asam lemak omega-3 karena desain penelitian RCT yang digunakan tidak difokuskan untuk menguji efek harm.
Ketiga, sumber data penelitian yang menguji dampak dari nasehat untuk meningkatkan asupan makanan kaya asam lemak omega-3 tidak sebanding dengan sumber data penelitian yang menguji suplemen. Meskipun hasil meta analisis menemukan tidak ada perbedaan signifikan di antara dua intervensi tersebut, tapi bisa saja hasil meta analisis ini underpowered dalam menguji hal tersebut.
Keempat, meta analisis ini mengeksklusi penelitian dengan partisipan yang hamil atau sakit berat, memiliki HIV, menjalani hemodialisis, menderita glomerulonefritis IgA, atau memiliki penyakit ginjal lainnya, sehingga hasilnya tidak bisa diterapkan untuk populasi pasien tersebut.
Aplikasi Hasil Penelitian Di Indonesia
Studi ini menunjukkan bahwa asam lemak EPA dan DHA tidak memiliki efek signifikan dalam menurunkan risiko penyakit kardiak. ALA diduga memiliki sedikit efek, namun belum ada bukti kuat untuk mengonfirmasi hal ini. Hasil studi ini dapat dipakai untuk menyesuaikan rekomendasi terkait asupan asam lemak omega-3 pada berbagai pedoman tata laksana penyakit, seperti stroke, aritmia, dan penyakit jantung lain. Sediaan suplemen yang mengandung omega-3 maupun makanan yang tinggi omega-3 dapat dengan mudah ditemukan di Indonesia.