HbA1c sebagai Penanda Diagnosis, Prognosis, dan Komplikasi pada Diabetes Mellitus Tipe 2

Oleh :
dr.Petty Atmadja, Sp.PK

Hemoglobin A1c (HbA1c) telah menjadi penanda kunci dalam manajemen diabetes mellitus tipe 2, tidak hanya dalam diagnosis awal, tetapi juga dalam penilaian prognosis serta deteksi komplikasi yang mungkin timbul. Pada manajemen diabetes mellitus tipe 2, target terapi yang jelas harus ditentukan agar titrasi pengobatan yang tepat bisa dilakukan. Oleh sebab itu, memahami mengenai peranan klinis HbA1c menjadi penting.

Diabetes mellitus telah menjadi permasalahan kesehatan global dengan prevalensi yang semakin meningkat dan perjalanan penyakit yang bersifat kronis. Sebanyak 387 juta penduduk dunia terkonfirmasi menderita diabetes. Data RISKESDAS tahun 2018 mendapatkan prevalensi diabetes nasional adalah 8,5% atau sekitar 20,4 juta penduduk Indonesia.[1-3]

Kontrol glikemik telah menjadi salah satu prediktor penting dalam menilai prognosis dan mortalitas penderita diabetes. Variabilitas glikemik dapat dinilai secara jangka pendek melalui pemeriksaan glukosa mandiri setiap hari, ataupun dinilai secara jangka panjang melalui pemeriksaan kadar HbA1c.

Referensi