Abses kulit tanpa komplikasi - Perlu Antibiotik tidak? - Diskusi Dokter

general_alomedika

Alo Dokter! Di tengah era resistensi antibiotik yang semakin merajalela ini, kita harus berhati-hati dalam memberikan antibiotik. Nah, salah satu kasus yang...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Abses kulit tanpa komplikasi - Perlu Antibiotik tidak?

    Dibalas 24 Februari 2019, 18:28
    dr. Andre
    dr. Andre
    Dokter Umum

    Alo Dokter! Di tengah era resistensi antibiotik yang semakin merajalela ini, kita harus berhati-hati dalam memberikan antibiotik. Nah, salah satu kasus yang diangkat oleh Alomedika kali ini adalah penggunaan antibiotik untuk abses kulit.

    https://www.alomedika.com/penggunaan-antibiotik-untuk-abses-kulit-tanpa-komplikasi

    Penanganan abses kulit sering kali identik dengan pemberian antibiotik. Padahal, pedoman klinis untuk infeksi kulit dan jaringan lunak oleh Infectious Diseases Society of America pada tahun 2014 tidak menyarankan penggunaan antibiotik untuk abses kulit tanpa komplikasi. Pada pedoman klinis tersebut, dinyatakan bahwa terapi utama abses kulit adalah insisi dan drainase.

    Sebuah meta analisis terkini tahun 2018 mencari signifikansi dan pengaruh pemberian antibiotik untuk abses kulit tanpa komplikasi. Penelitian ini meninjau 14 randomized controlled trials (RCTs) yang mencakup 4,198 pasien dengan populasi dewasa serta anak-anak. Hasilnya, pemberian antibiotik menurunkan jumlah kegagalan terapi, menurunkan angka rekurensi, mengurangi rasa nyeri, dan angka rawat inap di rumah sakit. Yang disarankan adalah pemberian kotrimoksazole atau clindamycin.

    Bagaimana nih TS? Ketika menghadapi kasus abses kulit tanpa komplikasi, apakah TS sekalian akan memberikan antibiotik atau tidak? Karena walau hasil studi ini menyatakan manfaat pemberian antibiotik, tapi guideline yang ada belum menyarankan penggunaannya.

24 Februari 2019, 18:28
dr. Rudi Hermanto Sinaga, Sp.B
dr. Rudi Hermanto Sinaga, Sp.B
Dokter Spesialis Bedah
Alo Dokter. 
Coba bantu menjawab ya. 
Abses sendiri merupakan akumulasi pus atau nanah pada suatu tempat yg ditutupi oleh suatu kantong. Tindakan yg paling efektif utk penanganan abses sebenarnya adalah debridement dan eksisi, kantong sekalian diangkat. Tindakan insisi sebenarnya kurang efektif, karena masih menyisakan kantong. 

Komplikasi abses paling sering adalah ukuran yg bertambah besar sehingga membentuk suatu "terowongan" sehingga menyebar ke jaringan2 sekitarnya. Bila non-komplikata, berarti cukup terlokalisir di tempat tersebut. Pemberian antibiotik yg broad-spectrum biasanya diperbolehkan saja selama 3-5 hari tergantung ukuran abses. Paling sering kuman penyebabnya adalah Staphylococcus aureus yg cukup sensitif dgn antibiotik sefalosporin, seperti ceftriaxon dan kawan2nya.. Utk negara tropis seperti Indonesia yg mana angka infeksi cukup tinggi, pemberian antibiotik broadspectrum masih diizinkan. Hal ini juga dipengaruhi oleh tingkat pendidikan penderita, lingkungan, adat istiadat, dll..yg mempengaruhi tindakan perawatan luka pasca tindakan. 

Semoga membantu. 
20 Februari 2019, 18:12
Menarik sharing nya,
Dalam praktek klinis saya, saya juga masih sering memberikan antibiotik dok.

Namun setelah insisi, kadang pernah hanya diberi kompres NaCL dan antibiotik topikal.
Hasil juga cukup baik

Terimakasih
20 Februari 2019, 20:28
Kalau di praktek kami, masih menggunakan antibiotik karena memang kami masih meragukan hygiene pasien post insisi ya. 
20 Februari 2019, 20:38
Setuju, karena kurang yakin dengan higienis pasien post insisi
19 Februari 2019, 14:07

Alo dokter Andre,

Artikelnya menarik ya dok. Kalau saya jujur selama praktik di klinik masih sering menggunakan antibiotik untuk kasus abses ini disamping pemberian obat simptomatik lainnya seperti anti nyeri. Untuk tindakan incisi-drainase ini dilakukan juga sih dok namun terkadang dijadikan pertimbangan dari sisi higienitas pasien itu sendiri setelah kita lakukan drainase, dan setelah dilakukan incisi pun biasanya tetap diberikan antibiotik dok. Mungkin TS ada pengalaman yang menarik lainnya?

20 Februari 2019, 20:39
Terima kasih dokter, menarik sekali informasi yang diberikan. Sejujurnya saya pun masih memberikan antibiotik post insisi abses
23 Februari 2019, 04:54
Nice sharing
23 Februari 2019, 10:51
dr.etty farida mustifah
dr.etty farida mustifah
Dokter Spesialis Kulit
Alo dokter..

Sharing yang menarik sekali dokter 😊
Saya pribadi bila mendapatkan kasus dengan abses, saya lihat terlebih dahulu absesnya apakah ada tanda2 inflamasi atau tdk, bila masih ada saya berikan antibiotik oral tetapi bila sdh tdk ada saya lakukan insisi dan drainase lalu dibersihkan dengan NaCl dan diberikan antibiotik topikal.. Prinsip yg terpenting fokus infeksi hilang dokter..

Salam sehat selalu dokter..
23 Februari 2019, 11:19
Menarik infonya dok.
23 Februari 2019, 11:29
Menarik sekali dok artikelnya, kalau saya pribadi melihat kasus dan hygienitas yg tdk terjamin kesterilannya, sampai saat ini masih menggunakan antibiotik utk kasus sperti ini
23 Februari 2019, 20:14
Terima kasih dok atas pembahasannya, menarik dan memang kasus abses lumayan sering juga yaa. Saya sendiri masih memberikan antibiotik oral dok seperti ts lain yang sepemikiran, masih ragu dengan higienitas pasien
24 Februari 2019, 15:59
Menarik sekali dok pembahasannya, betul seperti yg sudah banyak TS sebutkan. Selain insisi dan drainase, saya rasa penggunaan antibiotik sangat diperlukan post op, karena kekhawatiran reinfeksi akibat dari hygine pasien yg kurang dapat terjaga