ALO!Dok, ijin bertanya apakah pasien COVID-19 yang sudah sembuh bisa terinfeksi kembali? Mekanismenya bagaimana ya dok? Kalau seperti itu bagaimana...
Apakah pasien COVID-19 yang Sudah Sembuh Bisa Terinfeksi Kembali? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apakah pasien COVID-19 yang Sudah Sembuh Bisa Terinfeksi Kembali?
Dibalas 16 September 2020, 11:14
dr. Willy
Dokter Umum
ALO!
Dok, ijin bertanya apakah pasien COVID-19 yang sudah sembuh bisa terinfeksi kembali? Mekanismenya bagaimana ya dok? Kalau seperti itu bagaimana implikasinya dengan vaksin nantinya?
Terima Kasih
Dibuat 15 September 2020, 12:29
15 September 2020, 12:59
dr. Aloisia Permata Sari
Dokter Umum
Sejauh ini, laporan untuk kasus reinfeksi masih jarang. Ada 2 jenis kasus, yaitu virus reemergence (muncul kembali) dan reinfeksi. Laporan kasus reinfeksi yang paling jelas berasal dari Hong Kong. Berikut linknya dok:
Seorang laki-laki, 33 tahun, pertama kali menderita COVID-19 (dikonfirmasi laboratorium) pada Maret 2020, dengan gejala ringan dan telah sembuh. Pria ini melakukan perjalanan ke Spanyol 4,5 bulan setelah sembuh dan ketika mau masuk kembali ke Hong Kong, dilakukan pemeriksaan RT-PCR sebagai skrining. Ia ditemukan memiliki tes positif dengan viral load tinggi, walaupun tetap asimtomatik.
Tinjauan terhadap virus pertama dan kedua yang menginfeksinya menunjukkan perbedaan pada 24 nukleosida. Implikasinya pada sistem imun dan vaksinasi adalah adanya kemungkinan kekebalan alami mungkin tidak tahan lama dan vaksinasi mungkin hanya memberikan kekebalan jangka pendek dan memerlukan booster yang rutin.
mungkin ada TS lain yang mau menambahkan info lain?
15 September 2020, 13:31
dr.Audie Christopher
Dokter Umum
Izin menyimak dok, diskusi yg menarik
16 September 2020, 05:58
dr. Pika Novriani Lubis
Dokter Umum
Alo Dok,
Setuju dok, kasus reinfeksi yg sudah pasti yg di Hongkong. Kalau di Indonesia pernah dilaporkan terjadi pertama kali di Sumatera Utara https://www.thejakartapost.com/amp/news/2020/05/11/reinfected-north-sumatra-covid-19-patient-feels-fine-but-stressed.html. Namun belum dipastikan apakah ini memamg reinfeksi atau reaktivasi.
Sharing pengalaman dok, saya pernah mengikuti perjalanan penyakit salah satu pasien positif covid dgn gejala ringan, yg wkt itu saya rujuk ke salah satu wisma karantina. Dulu masih pakai pedoman lama dimana pasien diperbolehkan pulang setelah 2x pemeriksaan PCR-nya negatif. Setelah pulang pun lanjut isolasi mandiri lagi 2 minggu. Nah, saat akan mau masuk kerja, pasien tsb diminta utk pemeriksaan PCR oleh atasannya dan hasilnya kembali positif. Dokter di tempat pemeriksaan PCR tsb (pasien melakukan pemerikaaan PCR mandiri) menyatakan bahwa kemungkinan yg terdeteksi adalah virus yg sudah mati dan risiko menularkan sangat kecil. Oleh krn kepentingannya utk pekerjaan tentu perlu surat keterangan bahwa pasien sudah tdk lagi menularkan tapi dokter dan RS tsb juga tdk 'berani' mengeluarkan dok. Jadi, saya tetap anjurkan utk melaporkan diri ke Puskesmas, lalu dari Puskemas tetap melakukan PCR ulang dan dinyatakan sembuh setelah hasil PCRnya negatif serta melakukan isolasi mandiri kembali.
Setuju dok, kasus reinfeksi yg sudah pasti yg di Hongkong. Kalau di Indonesia pernah dilaporkan terjadi pertama kali di Sumatera Utara https://www.thejakartapost.com/amp/news/2020/05/11/reinfected-north-sumatra-covid-19-patient-feels-fine-but-stressed.html. Namun belum dipastikan apakah ini memamg reinfeksi atau reaktivasi.
Sharing pengalaman dok, saya pernah mengikuti perjalanan penyakit salah satu pasien positif covid dgn gejala ringan, yg wkt itu saya rujuk ke salah satu wisma karantina. Dulu masih pakai pedoman lama dimana pasien diperbolehkan pulang setelah 2x pemeriksaan PCR-nya negatif. Setelah pulang pun lanjut isolasi mandiri lagi 2 minggu. Nah, saat akan mau masuk kerja, pasien tsb diminta utk pemeriksaan PCR oleh atasannya dan hasilnya kembali positif. Dokter di tempat pemeriksaan PCR tsb (pasien melakukan pemerikaaan PCR mandiri) menyatakan bahwa kemungkinan yg terdeteksi adalah virus yg sudah mati dan risiko menularkan sangat kecil. Oleh krn kepentingannya utk pekerjaan tentu perlu surat keterangan bahwa pasien sudah tdk lagi menularkan tapi dokter dan RS tsb juga tdk 'berani' mengeluarkan dok. Jadi, saya tetap anjurkan utk melaporkan diri ke Puskesmas, lalu dari Puskemas tetap melakukan PCR ulang dan dinyatakan sembuh setelah hasil PCRnya negatif serta melakukan isolasi mandiri kembali.
16 September 2020, 08:12
dr. Novandra Abdillah, SpPD
Dokter Spesialis Penyakit Dalam
👍👍👍
16 September 2020, 11:14
dr. Soeklola SpKJ MSi
Dokter Spesialis Kedokteran Jiwa
Turut izin menyimak 🙏