Alodokter,

Pasien memang butuh sekali reinforcement. Bahwa jika ia berupaya untuk mengalahkan keinginan untuk merokok, hal ini lebih baik daripada tidak melakukan upaya apa-apa. Setiap kali pasien melawan keinginan merokok, maka sesungguhnya ia selangkah lebih dekat untuk menjadi bebas tembakau sepenuhnya.

Terapi pengganti nikotin jangka pendek -seperti permen karet nikotin, lozenge, semprotan hidung atau inhaler, minimal dapat membantu mengatasi rasa craving yang intens. Terapi jangka pendek ini umumnya aman digunakan dalam kombinasi dengan nicotine patch.

Rokok elektronik memang banyak diminati sebagai alternatif dari rokok "tradisional" tetapi saya kok merasa masih butuh dilakukan penelitian lebih lanjut untuk efektivitas pasien bisa berhenti merokok dan juga aspek keamanan pada pemakaian jangka panjang. 

Coba terapkan strategi-strategi lainnya, misalnya: 

1. Terapi relaksasi --> pasien bisa mencoba meditasi, yoga, atau cukup tai chi 5 menit/hari (latihan pernafasan singkat tetapi dilakukan kontinyu). 

2. Aktivitas fisik --> jalan kaki dulu misalnya, tidak usah harus ambisi ke lari. 

3. Identifikasi faktor pemicu --> dengan mencatat apa faktor pemicu keinginan merokok maka bisa dipersiapkan antisipasi. Misalnya, jika bertelfon sambil merokok dan kali ini siapkan kertas dan pensil untuk doodling sebagai pengganti merokok. 

4. Mengunyah --> seperti yang disebutkan di atas tentang permen karet nikotin, bisa juga mengunyah yang sehat seperti wortel, celery stick, kacang-kacangan.

Selamat mencoba, dok...