Terima kasih dokter Roshni,

Pada pasien yang terpapar COVID-19, kalori diberikan sesuai dengan keadaan penyakit. Apabila infeksi berat, tentu ada penyesuaian kebutuhan pasien. Pemberian nutrisi juga disesuaikan dengan status gizi dan keadaan pada saat pasien dilakukan asesmen gizi. Namun, pada umumnya, pasien akan diberikan target kalori sebesar 25-30 kkal/kg BB/hari. Pemberian terapi nutrisi sudah masuk dalam wilayah terapi, sehingga, apabila pasien mengalami gangguan asupan, ada baiknya untuk dikonsulkan kepada dokter Sp.GK. Pasien COVID-19 tidak dianjurkan untuk berpuasa atau membatasi asupan makanannya, karena hal ini dapat meningkatkan risiko malnutrisi yang dapat memperberat infeksi dan bahkan menimbulkan kematian. Apabila pasien dirawat inap ataupun dilakukan pemantauan saat isolasi, maka seorang dokter wajib melakukan skrining risiko malnutrisi. Apabila pasien berisiko malnutrisi, maka wajib dilakukan penegakan diagnosis malnutrisi dan pemberian terapi nutrisi secara adekuat. Pun, pada pasien pasca COVID-19, pasien masih dapat mengalami gejala long COVID, sehingga masih tetap diperlukan untuk melakukan skrining ulang terhadap risiko malnutrisi, dan melakukan skrining disfagia, untuk memastikan pemenuhan nutrisi dapat dilakukan secara adekuat. Pada pasien pasca COVID-19, jangan lupa untuk mulai melakukan latihan fisik. Jika diperlukan, dokter dapat mengonsulkan pasien kepada dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi untuk mulai dilakukan stimulasi untuk membantu sintesis protein tubuh. Tentu, asupan energi dan protein haruslah diperhatikan dengan baik, disamping, kualitas diet merupakan hal yang tak kalah pentingnya untuk dipastikan pada pasien COVID-19. Salam sehat.