Alo dok,Topik ini agak sedikit diluar topik gangguan cemas. Namun, akan saya coba jawab.Memang benar, depresi berhubungan dengan obesitas. Seperti yang diketahui obesitas turut mempengaruhi mekanisme kerja dari aksis HPA dan berisiko meningkatkan faktor inflamasi di otak. Baik inflamasi dan gangguan HPA aksis ini turut meningkatkan risiko timbulnya depresi.Untuk selengkapnya dokter juga dapat membaca:
https://scholar.google.co.id/scholar?hl=en&;as_sdt=0%2C5&as_ylo=2017&as_vis=1&q=obesity+and+depression+pathology&btnG=#d=gs_qabs&u=%23p%3D2nrtS99vMuIJSelain secara biologis, perlu dipahami juga kejadian depresi juga dipengaruhi oleh pemahaman subjek mengenai dirinya termasuk bentuk badannya. Faktor psikologis ini yang juga perlu diamati pada pasien dan membutuhkan psikoterapi.Dari beberapa kategori antidepresan, diketahui bahwa vortioxetin dan agomelatin merupakan dua golongan yg paling kecil meningkatkan risiko sindroma metabolik. Sehingga kedua antidepresan ini menjadi pilihan utama untuk kasus depresi dengan komorbidatas obesitas.Semoga membantu