ALo dokter....

Sharing kalau dari pengalaman Saya dulu, karena tidak ada blade, saya tetap usahakan cari pisau silet kecil, Dok, kemudian sebisanya disterilkan dan tetap melakukan cross incision untuk luka akibat tusukan paku yang kotor (apalagi kalau terlihat dari luar, pakunya berkarat/banyak kotoran tanah). 

kalau saya baca dari WHO, untuk tetanus prone wound, dimana luka tusuk sudah lebih dari 6 jam, protapnya memang harus wound toilet dan debridement dan suntikan TT (selengkapnya dapat dibaca pada link berikut https://www.who.int/hac/techguidance/tools/guidelines_prevention_and_management_wound_infection.pdf)

Kalau memang di faskes tidak ada peralatan dan tidak ada alternatifnya, mungkin bisa merujuk ke faskes lain yang memiliki peralatan lebih lengkap, atau melakukan debridement luar saja tapi dengan mensyaratkan pasien untuk datang kontrol setiap hari (sambil menunggu ada peralatan atau mencari solusi lain) untuk rawat luka, Dok.. (CMIIW)

Mungkin rekan2 sejawat lain bisa sharing pengalaman untuk kasus serupa juga....