Alo dr. Nurul Falah, terimakasih atas pertanyaanya.

Benda asing yang telah melewati esofagus dan masuk ke dalam lambung kebanyakan bersifat asimtomatik, kecuali terjadi ulkus atau perforasi pada dinding lambung atau terjadi obstruksi. Sehingga tanda bahaya yang harus diwaspadai adalah tanda dan gejala perforasi atau terjadi obstruksi. Tanda dan gejala perforasi dinding lambung/usus salah satunya seperti nyeri perut dan adanya rebound tenderness, sedangkan tanda dan gejala terjadinya obstruksi pada usus adalah adanya nyeri perut, abdominal distention dan muntah.

Tatalaksana benda asing di lambung dapat berupa observasi, ekstraksi secara endoskopi atau operasi. Tatalaksana tersebut tergantung kada jenis dan lokasi benda asing tersebut serta tergantung kepada tanda dan gejala klinis pasien.

Benda asing yang berukuran kecil dan tidak terdapat permukaan yang tajam pada sisi-sisinya dapat ditatalaksana dengan observasi saja dalam waktu tertentu. Para orangtua dapat mengobservasi benda asing dalam feses anak. Jika benda asing tidak ditemukan pada feses, pemeriksaan X-ray dapat dilakukan dengan interval 48-72 jam hingga tiap minggu, sesuai dengan jenisnya.

Benda asing yang bersifat tajam sebaiknya diangkat karena dapat menimbulkan risiko perforasi. Selain benda asing tajam, beberapa benda asing lambung yang harus dilakukan ekstraksi secara endoskopi adalah : batu baterai, benda asing dengan ukuran lebih dari 2,5cm, benda asing yang menetap di lambung selama 3-4 minggu, dan magnet.

Terimakasih.

dr. Yonian Gentilis Kusumasmara, Sp.THT-KL berpraktik di Rumah Sakit Eka Bekasi