Alo, secara singkat pada awalnya, berdasarkan teori (PIT FM 2020), kehamilan protektif terhadap covid, krn adanya peningkatan hormon esterogen dan progesteron (dimana progesteron yg dimaksud adalah Progesteron Induced Blocking Factor) dimana hormon ini mencegah ikatan spike protein covid-19 terhadap ACE-2 di paru yg menyebabkan proses apoptosis sel yg tidak terkendali sehingga mencegah terjadinya badai sitokin.

Namun kenyataannya berdasarkan data-data yg terkumpul, ternyata gejala covid pada pasien hamil lebih berat dari yg tidak hamil, krn meningkatnya faktor koagulasi (Fibrinogen dan D-Dimer) sehingga kehamilan memperburuk covid.

Begitu juga sebaliknya adanya infeksi covid memperburuk kehamilan, dimana menyebabkan terjadinya SIRS pada ibu hamil, sehingga infeksi sistemik menyebabkan agregasi trombosit, yg nantinya memperkecil diameter arteri uterina yg cikal bakal menjadi patogenesis Preeklampsia.

Alo Dokter Herbert, beberapa kasus saya jumpai terkait kehamilan dgn covid-19. Pertama pasien eklampsia dgn infeksi covid-19, sebelum mengalami kejang beberapa hari sebelumnya pasien demam tinggi, mulai meracau. Beberapa kasus lain pasien ibu hamil dgn covid-19 mengalami peningkatan tekanan darah disertai dgn proteinuria. Kasus lain ibu hamil tanpa gejala, namun dijumpai takikardia dan DJJ yg irreguler.
Apakah ada kecenderungan untuk ibu hamil menderita covid-19 menjadi preeklampsia Dok?

Alo dokter, diskusi yang menarik dokter.. seringkali kami mendapatkan pasien atau kenalan yang bertanya mengenai COVID-19 pada kehamilan. Apakah akan berdampak buruk pada janin?