Alo dokter, mau konsul px 14 th perempuan, sy dgn keluhan sering pusing sebulan terakhir, riwayat 2 bulan terakhir cek hb rutin hasilnya tidak pernah lebih...
Apa kemungkinan diagnosis pada pasien perempuan usia 14 tahun dengan keluhan sering pusing selama 1 bulan terakhir dengan riwayat anemia dan gangguan haid - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Apa kemungkinan diagnosis pada pasien perempuan usia 14 tahun dengan keluhan sering pusing selama 1 bulan terakhir dengan riwayat anemia dan gangguan haid

Alo dokter, mau konsul px 14 th perempuan, sy dgn keluhan sering pusing sebulan terakhir, riwayat 2 bulan terakhir cek hb rutin hasilnya tidak pernah lebih dari 9. 3 bulan yll ada keluhan haid yg banyak dan lama (>1 mgg), kontrol di sp.og dan di usg katanya normal.
keluhan demam juga hilang timbul 1 bulan terakhir. mimisan, gusi berdarah, peteki tidak ada. Haid yg lama juga sudah tidak ada
saat sy cekkan lab didapatkan hasil hb 9.4, leukosit 6.500 dan trombosit 88.000
Apakah ada kemungkinan penyakit kronis ya dok? atau dd apa saja yg perlu sy pertimbangkan. Apakah indikasi utk cek apusan darah tepi?

Saya sarankan sebagai awal adalah cek morfologi darahnya dok...apakah normokromik normositer, hipokromik mikrositer, atau makrositer supaya kita dapat mengarahkan penyebab anemianya....kemudian dapat dihitung indeks retikulosit utk mengetahui respon sumsum tulang dalam produksi sel darah mera...dan juga dapat dilakukan hapusan darah tepi utk menegaskan morfologi dan apakah ada kelainan bentuk dari sel darah merah.
Dan bila memang dokter mencurigai perdarahan, coba cek UL utk melihat apakah ada eritrosit yg banyak atau dapat dilakukan FOBT atau tes darah samar pada feses utk mellihat apakah ada perdarahan yg pelan2 pada saluran cerna.
Jadi bertahap ya dokter agar sistematis dalam penegakkan diagnosa dan jg agar biaya tidak banyak.
Semoga dapat membantu dok

Alo Dokter.
Pada anak perempuan berusia 14 tahun dengan riwayat menoragia dan sedikit penurunan jumlah trombosit cukup banyak diagnosis banding yang dapat kita pikirkan, meliputi:
- Anemia Defisiensi Zat Besi: sangat umum terjadi, terutama pada anak perempuan remaja karena menstruasi dan faktor pola makan. Menorrhagia (perdarahan menstruasi yang berat) merupakan faktor risiko yang signifikan. Selain itu juga perlu dicaritahu riwayat nyeri epigastrik dan hematochezia atau melena
- Anemia Penyakit Kronis/Peradangan: dapat terjadi dengan infeksi kronis seperti TB, kondisi peradangan, atau penyakit autoimun.
- Hemoglobinopati seperti thalassemia dan anemia sel sabit karena kelainan bawaan. Talasemia beta umum terjadi di Indonesia dan kurang terdiagnosis, sering kali disertai anemia yang berkelanjutan
- Anemia Hemolitik: autoimun (sel darah merah yang dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh), sferositosis herediter (kelainan bawaan yang menyebabkan bentuk sel darah merah abnormal), defisiensi glukosa-6-fosfat dehidrogenase / G6PD (kekurangan enzim bawaan yang dapat menyebabkan kerusakan sel darah merah)
- Anemia megaloblastik: kekurangan vitamin B12, kekurangan folat.
- Gangguan Sumsum Tulang (lebih jarang): anemia aplastik (produksi cukup sel darah kurang) atau leukemia
Perlu dilakukan anamnesis lebih lanjut, seperti diet (asupan zat besi dan vitamin C), ortoreksia atau gangguan makan, riwayat anemia keluarga, gejala perdarahan GI, riwayat menstruasi, paparan/gejala TB, atau penurunan berat badan yang tidak dapat dijelaskan
Untuk pemeriksaan dapat dilakukan darah lengkap (CBC) : MCV, MCH, MCHC dan apusan darah tepi dapat membantu menentukan jenis anemia; pemeriksaan zat besi: Kadar zat besi serum, feritin, dan total kapasitas pengikatan zat besi (TIBC); serta Indeks Mentzer: dapat membantu dalam membedakan sifat talasemia dari anemia defisiensi zat besi
Untuk lebih lengkapnya bisa dibaca melalui artikel berikut Dok: https://www.alomedika.com/cme-skp-indeks-mentzer-membedakan-trait-beta-thalassemia-anemia-defisiensi-besi
Semoga membantu Dok