ALO, dr. Lily Indriani, Sp.GK!Izin bertanya, Dok. Bagaimana pengaturan waktu dan menu yang optimal untuk pasien GERD yang berpuasa? Terima kasih..
Diet untuk pasien GERD saat bulan puasa - Gizi Klinik Ask the Expert - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Diet untuk pasien GERD saat bulan puasa - Gizi Klinik Ask the Expert
ALO, dr. Lily Indriani, Sp.GK!
Izin bertanya, Dok. Bagaimana pengaturan waktu dan menu yang optimal untuk pasien GERD yang berpuasa? Terima kasih..
Hai dr. Ciho!
Terima kasih atas pertanyaannya ya. GERD memang sangat membuat pasien tidak nyaman dan jadi sulit menjalankan ibdah puasa Ramadhan. Namun, banyak pula di antara pasien yang justru mengalami perbaikan saat menjalani ibadah puasa ramadhan. Nah, pasien GERD yang berpuasa dapat memperhatikan beberapa hal berikut. Pertama, pilihlah makanan yang tidak merangsang, seperti bumbu yang terlalu pedas, asin, ataupun asam. Kedua, konsumsi makanan secara perlahan-lahan (dihabiskan dalam waktu 30 menit setiap kali makan), makan dengan santai dan rileks dapat membantu meredakan dan mengendalikan kekambuhan GERD. Ketiga, beri jarak 2-3 jam sebelum tidur untuk makan terakhir agar makanan telah menjalani proses pencernaan lebih lanjut dan turun duodenum, sehingga produksi asam lambung tidak terlalu banyak yang berpotensi mengiritasi esofagus. Keempat, pilihlah makanan yang segar yang mengandung protein yang cukup dengan kandungan lemak rendah atau sedang, sehingga tidak memicu bloating atau begah. Pilih karbohidrat kompleks untuk membantu kesehatan pencernaan. Kelima, hindari kafein (teh atau kopi) karena dapat memicu kekambuhan. Keenam, makanlah dalam porsi kecil namun sering, di antara berbuka dan sahur, dengan memperhatikan waktu pengosongan tersebut di atas. Terakhir, jangan lupa, hal yang sering memicu GERD adalah kecemasan. Puasa ramadan dan ibadah selama ramadan dapat menjadi salah satu cara yang dapat dimanfaatkan untuk meredakan kecemasan, di samping tak lupa, apabila kecemasan menjadi berlebihan, dapat berkonsultasi dengan profesional lebih lanjut. Semoga bermanfaatnya.
Waahh.. lengkap sekali penjelasannya. Terima kasih banyak dr. Lily..