dok, konsul pasien laki2, 58 th, datang dg keluhan sesak nafas memberat selama 3 hari, sesak berkurang dg posisi duduk dan bertambah dg posisi berbaring....
Konsul EKG pasien laki-laki 58 tahun dengan dyspnea - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Konsul EKG pasien laki-laki 58 tahun dengan dyspnea
dok, konsul pasien laki2, 58 th, datang dg keluhan sesak nafas memberat selama 3 hari, sesak berkurang dg posisi duduk dan bertambah dg posisi berbaring. keluhan disertai kedua tungkai bengkak sejak 1 minggu. Riwayat penyakit hipertensi sudah 5 th tidak rutin minum obat. vital sign TD: 180/100, nadi 130x, RR 30 x, t: 36,5
PF: rbh di kedua lapang paru, dan pitting udem kedua tungkai.
bacaan ekg nya apa ya dok?
btk
Alo dok!
Saya setuju dengan yang lain, gambaran EKGnya memang konsisten dengan atrial fibrilasi. Tapi terdapat juga beberapa perubahan ST nonspesifik dan gelombang T yang flat yang mengarah pada iskemia.
Kalau melihat riwayat klinis pasien, bisa jadi pasien mengalami kejadian iskemik yang menyebabkan gagal jantung dan atrial fibrilasi. Atau bisa juga pasien mengalami atrial fibrilasi tidak terkontrol yang memicu terjadinya iskemia dan gagal jantung . (tidak dapat diketahui kejadian mana yang terjadi).
Untuk penanganannya, sebaiknya meliputi empat faktor berikut:
1. Kontrol denyut jantung: pertimbangkan pemberian digoksin mengingat berdasarkan riwayat klinis yang disampaikan, Ejection Fraction pasien rendah
2. Antikoagulan: Untuk penanganan sindrom koroner akut pasien dan untuk risiko stroke
3. Diuretik: untuk gagal jantung kongestif pasien
4. Rujuk ke kardiologis: untuk investigasi lebih lanjut sindrom koroner akut termasuk Echocardiogram untuk menilai left ventricular ejection fraction (LVEF) dan melihat ada tidaknya regional wall motion abnormalities (RWMA)
dr.Bedry Qintha
Agt 29, 2018 at 12:53 PMAlo dok!
Saya setuju dengan yang lain, gambaran EKGnya memang konsisten dengan atrial fibrilasi. Tapi terdapat juga beberapa perubahan ST nonspesifik dan gelombang T yang flat yang mengarah pada iskemia.
Kalau melihat riwayat klinis pasien, bisa jadi pasien mengalami kejadian iskemik yang menyebabkan gagal jantung dan atrial fibrilasi. Atau bisa juga pasien mengalami atrial fibrilasi tidak terkontrol yang memicu terjadinya iskemia dan gagal jantung . (tidak dapat diketahui kejadian mana yang terjadi).
Untuk penanganannya, sebaiknya meliputi empat faktor berikut:
1. Kontrol denyut jantung: pertimbangkan pemberian digoksin mengingat berdasarkan riwayat klinis yang disampaikan, Ejection Fraction pasien rendah
2. Antikoagulan: Untuk penanganan sindrom koroner akut pasien dan untuk risiko stroke
3. Diuretik: untuk gagal jantung kongestif pasien
4. Rujuk ke kardiologis: untuk investigasi lebih lanjut sindrom koroner akut termasuk Echocardiogram untuk menilai left ventricular ejection fraction (LVEF) dan melihat ada tidaknya regional wall motion abnormalities (RWMA)
terima kasih dok, untjk pemberian digoxin bisa diberikan brp ya dok? iv atau peroral?
dr. Muhammad Ridho Azhari
AF dari ekg nya
Agt 29, 2018 at 00:35 AM
terima kasih dok
dr. Harry VL simatupang
gel qrs sempit,gel r ke r tidak seirama gel p sulit di nilai ,Atrial fibrilasi itu dok.
Agt 29, 2018 at 02:09 AM
terima kasih dok
dr.Bedry Qintha
Aug 29, 2018 at 12:53 PMAlo dok!
Saya setuju dengan yang lain, gambaran EKGnya memang konsisten dengan atrial fibrilasi. Tapi terdapat juga beberapa perubahan ST nonspesifik dan gelombang T yang flat yang mengarah pada iskemia.
Kalau melihat riwayat klinis pasien, bisa jadi pasien mengalami kejadian iskemik yang menyebabkan gagal jantung dan atrial fibrilasi. Atau bisa juga pasien mengalami atrial fibrilasi tidak terkontrol yang memicu terjadinya iskemia dan gagal jantung . (tidak dapat diketahui kejadian mana yang terjadi).
Untuk penanganannya, sebaiknya meliputi empat faktor berikut:
1. Kontrol denyut jantung: pertimbangkan pemberian digoksin mengingat berdasarkan riwayat klinis yang disampaikan, Ejection Fraction pasien rendah
2. Antikoagulan: Untuk penanganan sindrom koroner akut pasien dan untuk risiko stroke
3. Diuretik: untuk gagal jantung kongestif pasien
4. Rujuk ke kardiologis: untuk investigasi lebih lanjut sindrom koroner akut termasuk Echocardiogram untuk menilai left ventricular ejection fraction (LVEF) dan melihat ada tidaknya regional wall motion abnormalities (RWMA)
Setuju sekali Dok. Melihat dari rate nya termasuk atrial fibrilasi dengan respon ventrikel cepat(rata2nya >100x/menit) sehingga pemberian digitalisasi cepat atau iv yg dilanjutkan, biasanya kami berikan 1 ampul bolus pelan kemudian di evaluasi 2-4jam kemudian. Yg penting dicari penyebabnya apakah penyakit jantung katup atau koroner, dan terapi selanjutnya mengikuti kausanya. Pemberian anticoagulant dan edukasi juga sangat penting ya dok untuk pasien af karena resiko stroke tromboemboli sangat tinggi. Untuk pemilihan anticoagulant bisa dengan cha2dvasc score, atau baiknya dirujuk ke spesialis jantung saja dok, bila kegawatannya telah teratasi.
Pada pasien tersebut kemungkinan jatuh pada kondisi akut heart failure, ditandai dengan adanya dispnea, Paroxysmal nocturnal dispnea, serta adanya pitting edema pada pasien tersebut, sebaiknya pasien jangan buru-buru diberikan rate kontrol namun tata laksana overload cairan pada pasien tersebut, turunkan tensi, kurangi preload serta turunkan afterload pada pasien tersebut.
EKG pada pasien tersebut setuju merupakan irama atrial fibrilasi, apakah sebelumnya pasien sudah memiliki riwayat atrial fibrilasi sebelumnya atau baru pertama kali terdiagnosis atrial fibrilasi?