Alo dr. Roshni,

Gigi berlubang pada anak usia berapapun sebisa mungkin jangan dibiarkan, karena jika sudah muncul lubang maka prosesnya akan terus berlanjut dan berpotensi menimbulkan infeksi yang lebih luas dan dapat berlanjut pada kondisi yang serius jika diabaikan, seperti abses dan sepsis. Mengabaikan perawatan gigi susu yang berlubang juga dapat menimbulkan kerusakan pada gigi permanennya.

Tata laksana gigi berlubang pada anak sangat bervariasi, mulai dari yang sederhana seperti edukasi dan aplikasi fluoride topikal, sampai yang memerlukan tindakan seperti penambalan, perawatan saluran akar, ataupun pencabutan. Semakin dini ditemukan, semakin sederhana tindakan yang diperlukan. Jadi, pada usia dibawah 5 tahun sangat disarankan untuk melakukan kontrol rutin 4-6 bulan sekali agar tanda gigi berlubang dapat ditemukan lebih awal sehingga tatalaksananya dapat dilakukan sesederhana mungkin sesuai kasus.

Kalaupun kondisinya sudah membutuhkan tindakan seperti penambalan atau perawatan saluran akar, sebaiknya tetap dilakukan walaupun usia anak masih dibawah 5 tahun untuk menghindari infeksi yang lebih luas. Dalam pelaksanaannya, Sp.KGA akan mengaplikasikan teknik-teknik management behaviour pada anak sehingga perawatan tetap dapat dilakukan dengan baik.

Untuk menghindari karies gigi pada anak banyak sekali yang dapat dilakukan. Hal yang paling mendasar adalah memotivasi orangtua untuk konsisten menjaga kebersihan gigi anak dan melakukan kunjungan ke dokter gigi saat gigi pertama tumbuh atau maksimal di usia 1 tahun. Pemeriksaan dini sangat bermanfaat untuk mendeteksi resiko gigi berlubang pada anak secara individual, melihat kelainan struktur gigi sejak dini dan membekali orangtua mengenai dasar-dasar pemeliharaan gigi anak sesuai dengan tingkat resiko kariesnya.

Semoga menjawab ya, Dok :)