Pasien laki-laki menderita gonore dan sudah mendapat terapi ceftriaxone 500 mg IM dosis tunggal di klinik. Yang ingin saya tanyakan, apakah istrinya harus...
Istri penderita gonorrhea meminta obat tanpa memeriksakan diri ke klinik - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Istri penderita gonorrhea meminta obat tanpa memeriksakan diri ke klinik
Pasien laki-laki menderita gonore dan sudah mendapat terapi ceftriaxone 500 mg IM dosis tunggal di klinik. Yang ingin saya tanyakan, apakah istrinya harus mendapatkan terapi yang sama? tetapi istri pasien itu belum melakukan tes dan memilih tidak berobat ke klinik. Apakah aman untuk memberikan terapi peroral dengan dugaan dia menderita kencing nanah juga? Obat apa yang dapat diresepkan secara online?
ALO Dokter,
Pasangan penderita gonore sebaiknya harus diasumsikan menderita kencing nanah juga walaupun tidak berobat ke klinik. Pemberian terapi kepada istri pasien tersebut menurut saya merupakan strategi jitu. Pedoman merekomendasikan agar semua pasangan seksual (jika tidak diperiksa) diberikan cefixime peroral 800 mg dosis tunggal.
Perlu diingat mengenai koinfeksi Chlamydia trachomatis yang tipikal untuk kasus kencing nanah. Pedoman merekomendasikan pemberian terapi untuk kemungkinan koinfeksi Chlamydia trachomatis adalah Doksisiklin peroral 100 mg, 2 kali/hari, selama 7 hari. Kecuali sudah dipastikan koinfeksi tersebut tidak ada.
Dok, saya ingin merekomendasikan panduan peresepan online dari Alomedika − yang ringkas dan sangat nyaman digunakan. Ada di artikel penyakit Gonore, link : https://www.alomedika.com/penyakit/penyakit-infeksi/gonorea/panduan-e-prescription
Setuju dok, pada wanita kadang bisa asimptimatis sehingga pasangan enggan periksa ke dokter namun pasangan harus diobati jika memang sudah terdiagnosa GO supaya tdk terjadi infeksi silang. Ingatkan juga pasien utk abstinens, gunakan kondom atau melakukan aktivitas seksual non penetrasi. Utk terapi bisa diberikan per oral cefixime 400 mg SD dok, azitromisin 1g SD atau doksisiklin 2x100 mg selama 7 hariRef: Tatalaksana IMS 2015