Alo dokter, izin konsultasi dok saya memiliki pasien dengan curiga ke arah Obstructive Sleep Apnea (OSA) dengan score ESS 7. Yang saya tanyakan dok, kapan...
Kapan perlu merujuk pasien dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA)? - Diskusi Dokter
general_alomedikaDiskusi Dokter
- Kembali ke komunitas
Kapan perlu merujuk pasien dengan Obstructive Sleep Apnea (OSA)?
Dibalas 03 Februari 2024, 07:06
Anonymous
Dokter Umum
Alo dokter, izin konsultasi dok saya memiliki pasien dengan curiga ke arah Obstructive Sleep Apnea (OSA) dengan score ESS 7. Yang saya tanyakan dok, kapan kita perlu merujuk pasien dengan curiga OSA? Terimakasih dokter
Dibuat 02 Februari 2024, 16:16
02 Februari 2024, 23:34
dr. Anthony Christanto, Sp.P
Dokter Spesialis Paru
Alodok,
Untuk kecurigaan OSA memang selayaknya semua pasien dapat dirujuk ke RS yang mempunyai fasilitas sleep clinic untuk pemeriksaan polisomnografi (PSG)Beberapa kuesioner/skrining yang bisa dilakukan sebelum merujuk adalah sbb;
- ESS dimana skor > 8 menunjukkan adanya kemungkinan excessive daytime sleepiness, dan menunjukkan kesegeraan/urgensi untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut (dalam hal ini PSG)
- kuesioner STOP-BANG dimana lebih dari >5 jawaban YA menunjukkan risiko tinggi OSA
- kuesioner Berlin dimana nilai lebih dari > 2 menunjukkan risiko tinggi OSA.Dokter boleh melakukan salah satu dari ketiga kuesioner ini (lebih baik semuanya jika memungkinkan) sebelum merujuk pasien supaya lebih yakin bahwa ini adalah suatu OSA. Namun, kalau gejala OSAnya sudah jelas (dimana ada 5 kriteria atau gejala yang dimaksud disini yakni obesitas, retrognatia, excessive daytime sleepiness, mendengkur dan hipertensi) maka ketiga kuesioner tsb bukanlah patokan mutlak untuk merujuk pasien. (Dalam arti kalau negatif tidak berarti bukan OSA ya Dok). Untuk mendiagnosis suatu OSA tetaplah dibutuhkan polisomnografi/sleep study, dimana nantinya hasilnya juga dapat dipakai untuk menentukan derajat OSA dan terapi yang sesuai.Semoga bisa membantu.
Sumber: OSA PDPI 2022
Untuk kecurigaan OSA memang selayaknya semua pasien dapat dirujuk ke RS yang mempunyai fasilitas sleep clinic untuk pemeriksaan polisomnografi (PSG)Beberapa kuesioner/skrining yang bisa dilakukan sebelum merujuk adalah sbb;
- ESS dimana skor > 8 menunjukkan adanya kemungkinan excessive daytime sleepiness, dan menunjukkan kesegeraan/urgensi untuk segera melakukan pemeriksaan lebih lanjut (dalam hal ini PSG)
- kuesioner STOP-BANG dimana lebih dari >5 jawaban YA menunjukkan risiko tinggi OSA
- kuesioner Berlin dimana nilai lebih dari > 2 menunjukkan risiko tinggi OSA.Dokter boleh melakukan salah satu dari ketiga kuesioner ini (lebih baik semuanya jika memungkinkan) sebelum merujuk pasien supaya lebih yakin bahwa ini adalah suatu OSA. Namun, kalau gejala OSAnya sudah jelas (dimana ada 5 kriteria atau gejala yang dimaksud disini yakni obesitas, retrognatia, excessive daytime sleepiness, mendengkur dan hipertensi) maka ketiga kuesioner tsb bukanlah patokan mutlak untuk merujuk pasien. (Dalam arti kalau negatif tidak berarti bukan OSA ya Dok). Untuk mendiagnosis suatu OSA tetaplah dibutuhkan polisomnografi/sleep study, dimana nantinya hasilnya juga dapat dipakai untuk menentukan derajat OSA dan terapi yang sesuai.Semoga bisa membantu.
Sumber: OSA PDPI 2022