Bagaimana membedakan kasus Hipertensi emergensi dan urgensi, dan bagaimana melakukan tatalaksananya? - Diskusi Dokter

general_alomedika

ALO Dokter. Identitas Pasien:Nama: Tn. AUsia: 58 tahunJenis kelamin: Laki-lakiPekerjaan: Sopir trukStatus perkawinan: MenikahAnamnesisKeluhan utama: Sakit...

Diskusi Dokter

  • Kembali ke komunitas
  • Bagaimana membedakan kasus Hipertensi emergensi dan urgensi, dan bagaimana melakukan tatalaksananya?

    Dibuat 13 jam yang lalu

    ALO Dokter.


    Identitas Pasien:

    Nama: Tn. A

    Usia: 58 tahun

    Jenis kelamin: Laki-laki

    Pekerjaan: Sopir truk

    Status perkawinan: Menikah


    Anamnesis

    Keluhan utama: Sakit kepala hebat sejak 5 jam lalu.

    Riwayat keluhan sekarang:

    - Nyeri kepala mendadak, terasa berdenyut di daerah oksipital.

    - Disertai mual dan muntah dua kali.

    - Pasien merasa penglihatan kabur, sulit fokus.

    - Tidak ada kelemahan anggota gerak.

    - Tidak ada nyeri dada, namun terasa berdebar.


    Riwayat penyakit dahulu:

    - Hipertensi sejak 8 tahun lalu, tidak teratur minum obat (sering lupa).

    - Riwayat DM (-), CKD belum pernah diperiksa, jantung koroner tidak jelas.


    Riwayat keluarga: Ayah meninggal karena stroke pada usia 62 tahun.

    Obat yang dikonsumsi: Amlodipin 10 mg (kadang minum, kadang tidak).

    Kebiasaan: Merokok 1 bungkus/hari, kopi 3–4 gelas/hari, jarang olahraga.


    Pemeriksaan Fisik

    - Keadaan umum: Tampak gelisah, kesakitan.

    - Kesadaran: Compos mentis (GCS 15).

    TTV:

    TD: 220/120 mmHg

    Nadi: 104x/menit, reguler

    RR: 24x/menit

    Suhu: 36,8 °C


    Kardiovaskular: JVP tidak meningkat, bunyi jantung reguler, gallop (-).

    Paru: Vesikuler normal, ronki (-).

    Abdomen: Tidak ada nyeri tekan, hati dan limpa tidak teraba.

    Neurologis: Kekuatan motorik 5/5, refleks fisiologis normal, tidak ada lateralisasi.

    Funduskopi: Retinopati hipertensi grade IV (edema papil, perdarahan retina, cotton wool spot).

    Pemeriksaan Penunjang

    Darah rutin: Hb 13 g/dL, leukosit 8.500, trombosit 230.000.

    Elektrolit: Na 140, K 4,1 mmol/L.

    Fungsi ginjal: Ureum 54 mg/dL, Kreatinin 1,9 mg/dL.

    EKG: LVH, sinus takikardia.

    CT Scan Kepala :Tidak tampak perdarahan intraserebral.


    Diagnosis Kerja

    Hipertensi krisis – hipertensi emergensi dengan target organ damage berupa retinopati hipertensi grade IV dan kemungkinan gangguan fungsi ginjal.

    Diagnosis Banding

    Hipertensi urgensi

    Stroke iskemik awal (meski belum ada defisit neurologis jelas)

    Sindrom koroner akut (perlu observasi gejala nyeri dada)


    Tatalaksana Awal

    1. Rawat di ICU/ruang monitor.

    2. Pemasangan akses IV, monitor ketat TTV.

    3. Terapi farmakologis:

    Labetalol IV bolus/infus (atau Nicardipine IV drip jika tersedia).

    Target: turunkan tekanan darah MAP 20–25% dalam 1 jam pertama, hindari penurunan drastis.

    4. Oksigen suplementasi bila SpO₂ < 94%.

    5. Evaluasi tanda-tanda kegawatan lain (stroke, gagal jantung, sindrom koroner).

    6. Konsultasi ke bagian penyakit dalam/kardiologi/neurologi sesuai temuan.

    Pertanyaan Diskusi :

    1. Pada kasus ini, bagaimana cara membedakan hipertensi urgensi dan emergensi secara praktis di IGD?

    2. Obat lini pertama apa yang paling tepat diberikan di fasilitas sekunder (RS tipe C) yang sering terbatas pilihan obat IV?

    3. Bagaimana strategi menurunkan tekanan darah pada pasien dengan dugaan target organ damage pada mata dan ginjal?

    4. Apakah perlu langsung CT scan kepala pada semua pasien hipertensi krisis dengan keluhan nyeri kepala hebat?

    Mohon advise atau anjuran nya. Terima kasih